Suara.com - Belum lama ini, Badan Pusat Statistik mengeluarkan hasil survei yang menemukan sebanyak 17% orang Indonesia yakin tidak akan terpapar Covid-19. Angka tersebut setara dengan 44,9 juta orang dari jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 270 juta jiwa.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyebut data itu memang benar adanya, karena sebelumnya Kementerian Kesehatan melalui Balitbangkes juga telah menemukan ada lima provinsi yang masyarakatnya yakin tidak terkena Covid-19.
“Survei awal pernah dilakukan Balitbangkes Kementerian Kesehatan pada bulan Juli lalu. Terdapat lima provinsi tingkat keyakinannya tidak akan terkena Covid-19, yakni DKI dengan angka 30 persen, lalu Jawa Timur 29 persen, Jawa Tengah 18 persen, dan Jawa Barat 16 persen,” ujar Doni dalam talkshow secara virtual, Jumat (9/10/2020).
Menurutnya, ini adalah sebuah tantangan yang dihadapi Indonesia. Pihaknya menilai hal itu terjadi kemungkinan karena faktor pertama sosialisasi yang kurang, sehingga masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mendapatkan informasi tentang bahaya Covid ini.
Baca Juga: Gelombang Demonstrasi Tolak Omnibus Law, Ketua Satgas Covid-19 Bereaksi
“Jadi hal ini tentu menjadi perhatian kita semua, dan ini bisa menjadi motor motivasi kita untuk terus tidak menyerah dalam menggerakkan masyarakat agan sadar dengan bahayanya virus corona,” jelas dia.
Sehingga saat ini, sasaran yang diupayakan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat untuk tahu bahwa Covid-19 ini bukan rekayasa, bukan konspirasi, dan kasusnya sudah menimpa berbagai kalangan dan pesohor dunia.
“Kita sudah tahu perjuangan dokter kita yang sudah bekerja keras, dengan terbukti dari angka yang sembuh sudah mencapai 30 ribu orang, jadi suatu prestasi yang sangat membanggakan. Dengan angka kesembuhan mencapai 76 persen. Artinya ini kita jangan sampai menyerah untuk saling mengingatkan akan bahaya Covid-19,” tutur Doni.
Sementara, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dari data terakhir hari ini (9/10/2020) pukul 12.00 WIB, bertambah sebanyak 4.094 orang, dan secara akumulatif sejak kasus pertama menjadi total 324.658 orang.
Angka penambahan tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 44.700 spesimen hari ini, sehingga total spesimen yang sudah diperiksa sejak kasus pertama covid-19 hingga hari ini adalah 3.683.808 spesimen. Spesimen ini diperiksa di 343 laboratorium dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 232 lab, Tes Cepat Molekuler (TCM) di 80 lab dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 31 lab.
Baca Juga: Traveloka Merilis Tur Virtual di 15 Destinasi Wisata
Dari jumlah itu, ada tambahan 97 orang meninggal dunia, sehingga total menjadi 11.677 jiwa meninggal dunia. Kemudian, ada tambahan 3.607 orang yang sembuh, sehingga total menjadi 247.667 orang lainnya dinyatakan sembuh. Sementara kasus suspek hingga saat ini mencapai 149.115 orang.