Ilmuwan Inggris: Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan Selamanya

Jum'at, 09 Oktober 2020 | 17:13 WIB
Ilmuwan Inggris: Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan Selamanya
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ilmuwan Inggris memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 bisa bertahan selamanya dan membuat seseorang terinfeksi berulang kali.

Profesor Graeme Ackland, seorang akademisi di Universitas Edinburgh, memeringatkan virus corona Covid-19 bisa menjadi mengerikan jika para penyintas tidak terlindungi dari penyakit ini di masa depan.

Kabar mengenai kekebalan virus corona Covid-19 masih menjadi misteri karena patogen SARS-CoV-2 ini termasuk masih baru dan sedang dipelajari para ilmuwan.

Tapi, para ahli terkemuka percaya penyakit itu akan lebih ringan jika para penyintas terinfeksi kembali. Karena, kemungkinan mereka memiliki tingkat perlindungan tertentu.

Baca Juga: Pasien Corona Harus Jujur, Psikolog: Itu Sama dengan Setengah Pengobatan

Sebelumnya dilansir dari Daily Mail, ilmuwan papan atas mengatakan virus corona Covid-19 hanya akan bertahan beberapa dekade, seperti infeksi serupa virus corona dan penyakit musiman.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Para ilmuwan baru mengetahui lamanya orang kebal dari virus corona dengan beberapa penelitian menunjukkan antibodi, protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk melawan penyakit yang berkurang dalam beberapa bulan.

Jika kekebalan itu menurun, maka kondisi itu bisa menghancurkan harapan terbentuknya kekebalan populasi yang menjadi cara alami memusnahkan virus corona.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa orang akan lebih terlindungi jika mereka terinfeksi kembali dan menderita bentuk penyakit yang jauh lebih ringan.

Jika orang yang selamat tidak terlindungi dari virus corona parah untuk kedua kalinya. Maka penguncian atau isolasi mandiri kembali diperlukan sampai para ahli menemukan vaksin.

Baca Juga: Fokus Penyebaran Vaksin Covid-19 Merata, China Bergabung dengan Covax

Sayangnya, penelitian oleh Profesor Ackland justru menemukan penguncian yang ketat tidak akan membantu mengurangi kematian dalam jangka panjang. Cara itu justru bisa meningkatkan kasusnya.

Penguncian ketat, terutama membatasi aktivitas kaum muda bisa memperpanjang pandemi virus corona dan menyebabkan ratusan ribu kematian berlebih selama 2 tahun ke depan.

Alternatifnya, semua orang hanya perlu melindungi orang tua dan orang yang rentan terhadap virus corona Covid-19. Tapi, strategi ini memang bergantung pada kekebalan kelompok yang belum terbukti.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa antibodi seseorang akan menurun 3 atau 4 bulan setelah infeksi virus corona pertama. Sehingga beberapa orang mungkin tidak akan pernah mengembangkan antibodi sama sekali. Jadi jumlah kasus virus corona ini akan terus menjadi misteri.

Di sisi lain, sebuah studi terhadap monyet menemukan bahwa mereka tidak bisa terinfeksi virus corona kedua kalinya setelah pulih. Hal ini membuat para ilmuwan percaya bahwa kondisinya sama seperti manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI