Suara.com - Cairan di dalam tubuh mengandung beberapa komponen, seperti sel, protein, gula, dan elektrolit, yang bersumber dari makanan serta minuman yang dikonsumsi.
Elektrolit adalah mineral penting yang memiliki muatan listrik yang akan membantu tubuh menjalankan fungsi-fungsinya, terutama dalam membawa impuls saraf dan kontraksi otot.
Komponen ini bisa didapatkan dari beragam makanan sehat seperti produk susu, buah-buahan, dan sayuran.
Tapi sayangnya, banyak orang yang tidak sadar saat ia mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Atasi Ketidakseimbangan Hormon, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini
Dilansir dari Insider, ketidakseimbangan elektrolit terjadi ketika rasio elektrolit terhadap air di dalam tubuh berubah.
Gejalanya meliputi sulit bernapas, demam, kebingungan, edema atau pembengkakan anggota tubuh, serta denyut jantung cepat.
Ketidakseimbangan elektrolit dapat memiliki konseskuensi jangka panjang, seperti gangguan tulang dan sistem saraf. Ketidakseimbangan elektrolit terjadi saat tubuh mengalami dehidrasi atau kelebihan cairan.
1. Dehidrasi
Ketika tubuh dehidrasi, tubuh akan kehilangan lebih banyak air daripada elektolitnya. Ini menyebabkan lonjakan konsentrasi elektrolit aliran darah.
Baca Juga: Mikroba pada Penis Bisa Jadi Penyebab Ketidakseimbangan Bakteri di Vagina
Ada tiga faktor untuk kondisi ini, yaitu saat berkeringat berlebihan, diare, dan setelah muntah.
Mereka yang berolahraga atau bekerja di luar ruangan ketika cuaca panas selama beberapa jam harus ekstra rajin untuk tetap terhidrasi dan mengisi bahan bakar tubuh dengan benar.
Tanda bahwa seseorang dehidrasi adalah urine gelap atau sangat sedikit, kelelahan, dan pusing atau kesemutan.
2. Overhidrasi
Meski air minum penting untuk kesehatan, terlalu banyak mengonsumsinya juga dapat menyebabkan overhidrasi.
Orang yang overhidrasi dapat mengalami muntah, sakit kepala, kejang atau kram, dan urine berwarna bening.
Gejala yang jarang tetapi termasuk parah misalnya kebingungan mental, kejang, dan ketidaksadaran, yang terkadang dapat menyebabkan koma.
"Kelebihan cairan bisa menimbulkan konsekuensi yang sangat serius, dan dalam kasus yang ekstrim, otak bahkan bisa mulai membengkak," kata Nancy Clark , MS, RD, CSSD, ahli gizi terdaftar di Texas.
Untuk mengatasinya, batasi konsumsi cairan setidaknya untuk beberapa hari.