Suara.com - Sementara pembuatan vaksin Covid-19 yang ampuh masih dalam pengembangan, para ahli menyarankan hal sederhana untuk membantu mengurangi paparan virus, yakni dengan membuka jendela.
Sebab sudah ditemukan bukti bahwa sirkulasi udara yang baik di ruang tertutup dapat membantu mengeluarkan droplet yang mengandung virus.
Partikel droplet halus yang dikenal sebagai aerosol ini diperkirakan dapat bertahan di udara dalam waktu yang lama, bahkan berjam-jam lamanya. Karena itulah, membuka jendela demi sirkulasi udara yang baik sangat membantu.
Dilansir dari Medical Xpress, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika memperbarui sarannya minggu ini untuk memasukkan panduan di area tertutup.
"Hindari ruangan dalam ruangan yang padat dan pastikan ruangan dalam ruangan berventilasi baik dengan membawa udara luar sebanyak mungkin," kata pernyataan itu di situs webnya.

CDC telah menambahkan aerosol ke daftar resmi rute penularan virus corona Covid-19, meskipun cara utama penyebaran virus masih melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi.
Sebagai informasi, para ahli di negara lain telah berdebat selama berbulan-bulan untuk tindakan yang lebih ketat dalam menghilangkan ancaman penularan aerosol, yang sebagian besar tidak ada dalam pedoman kesehatan masyarakat pada awal pandemi Covid-19 terjadi.
Jerman adalah salah satu negara yang mendorong masyarakat untuk membuka jendela. Kanselir Angela Merkel bulan lalu mengatakan bahwa ventilasi "bisa menjadi salah satu tindakan yang paling murah dan paling efektif untuk menghentikan penyebaran pandemi."
Bernhard Junge-Hulsing, seorang dokter Jerman, menyarankan orang untuk tetap membuka jendela, di rumah atau di tempat kerja, bahkan saat musim dingin akan tiba.
Baca Juga: Cerita Penyintas Covid-19 Soal Stigma yang Menyasar Pasien
"Kami merekomendasikan resirkulasi total udara di dalam ruangan setidaknya enam kali dalam satu jam. Itu membutuhkan waktu yang cukup banyak," kata Flahault, direktur Institut Kesehatan Global Universitas Jenewa.