Suara.com - Rumah sakit darurat rujukan Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, tak hanya memberikan perawatan medis pada pasien bergejala ringan hingga sedang tetapi juga memberikan pendampingan psikologis untuk menjaga kesehatan mental mereka.
"Di Wisma Atlet ada tim psikologi klinis. Untuk pendampingan, mereka memberikan afirmasi positif," kata Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19 Kolonel CKM dr. Stefanus Dony dalam webinar BNPB, Kamis (8/10/2020) kemarin.
Ia menerangkan, pasien yang berada di sana selalu diberikan tontonan video berkonten positif setiap pagi dan sore dan mendapat jadwal kunjungan konsultan psikologi setiap Senin dan Kamis.
Selain itu, pasien dan para konsultan juga memiliki WhatsApp grup untuk tempat konsultasi online. Jika diperlukan, pendamping akan menemui pasien walau di luar jadwal saat Senin atau Kamis, lanjut Stefanus.
Baca Juga: Pemain Inter Berdarah Indonesia, Radja Nainggolan Positif COVID-19
"Ada fun camp juga, sifatnya per lantai. Itu salah satu cara untuk memberikan semangat. Karena orang kan stres di kamar terus, dikurung di tower," ucapnya.
Stefanus menyampaikan, kesehatan mental juga diperlukan para pasien untuk memperkuat sistem imun mereka agar cepat sembuh dari infeksi.
Menurut Stefanus, pasien rawat di Wisma Atlet telah menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Hingga 27 September, jumlah pasien dengan gejala ringan sedang mencapai 2.611 orang. Saat ini telah berkurang menjadi 1.496 orang.
"Gejala ringan memang lebih banyak ada hampir dua per tiga karena. Sementara sedang sekitar hampir 300-400 yang gejala sedang. Pasien gejala berat kebetulan ada satu yang langsung dapat rujukan," tuturnya.
Sementara pasien tanpa gejala lebih dominan di Wisma Atlet dengan jumlahnya 1.536 orang.
Baca Juga: Masa Pandemi, ICE- Perkenalkan Kaca Film Antivirus dan Antibakteri