Perempuan yang Telat Punya Anak Justru Lebih Panjang Umur, Ini Buktinya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 08 Oktober 2020 | 07:47 WIB
Perempuan yang Telat Punya Anak Justru Lebih Panjang Umur, Ini Buktinya
Ilustrasi ibu hamil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak anggapan yang menyebut bahwa memiliki anak di usia lanjut akan lebih berisiko dan berbahaya. Tapi sebuah penelitian terbaru justru menyatakan hal sebaliknya.

Dilansir dari New York Post, dalam sebuah studi baru, para peneliti menyarankan bahwa, setelah kelahiran anak terakhirnya, pengukuran tertentu dapat memprediksi harapan hidup seorang perempuan.

Penemuan ini dipublikasikan Rabu di jurnal Menopause. Pengukuran bekerja seperti bola kristal genetik.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa materi genetik yang disebut "telomer leukosit" sangat penting untuk menjaga kestabilan genom.

Baca Juga: Bulu Kucing Pengaruhi Kesuburan Perempuan? Ini Faktanya

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara panjang telomer dan kondisi kronis. Telomer yang lebih panjang dianggap menyiratkan kesehatan yang lebih baik.

Sedangkan telomer yang lebih pendek dapat menjadi tanda masalah termasuk diabetes tipe 2, kondisi neurologis, kanker, dan penyakit kardiovaskular.

Tetapi penelitian saat ini melangkah lebih jauh. Itu mengamati beragam 1.200 perempuan perimenopause dan postmenopause dan panjang telomer mereka.

Para peneliti kemudian mengkonfirmasi temuan dari studi yang lebih kecil sebelumnya, yang menemukan bahwa usia seorang perempuan setelah kelahiran anak terakhirnya memiliki hubungan positif dengan panjang telomer.

Dengan kata lain, perempuan yang melahirkan di kemudian hari lebih cenderung memiliki telomere yang lebih panjang, yang menyiratkan kesehatan dan umur panjang yang lebih baik.

Baca Juga: 10 Efek Berbahaya yang Mengancam Perokok Pasif

Pada tahun 2018, studi terpisah tentang telomere menemukan bahwa perempuan yang memiliki banyak anak dapat mengimbangi manfaat kesehatan terkait telomer dengan memiliki satu atau dua anak.

“Kami menemukan bahwa wanita yang memiliki lima anak atau lebih memiliki telomer yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki, dan relatif lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang memiliki satu, dua, tiga, atau empat, bahkan,” kata peneliti Anna Pollack pada saat itu.

Dalam laporan tahun 2004, para ilmuwan menemukan bahwa telomer memanjang dan memendek sebagai respons terhadap stres dan hubungan manusia dengan orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI