Suara.com - Peneliti Indonesia berhasil mendalami kematian 381 pasien Covid-19 dari 4052 pasien yang terkonfirmasi positif di DKI Jakarta.
Hasilnya terungkap jika usia tua, pneumonia, sesak napas, dan hipertensi merupakan faktor-faktor prediktor terjadinya kematian pada pasien terkonfirmasi Covid-19.
Penelitian yang dipublikasi di Acta Medica Indonesiana jurnal bertaraf internasional Q3 ini hasil kerjasama Tim peneliti FKUI dan tim Dinkes DKI Jakarta, seperti keterangan pers yang diterima suara.com dari Dekan Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
Detail penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia pasien Covid-19 yang meninggal dunia adalah 58,2 tahun.
Baca Juga: Tambah 1.340 Pasien Hari Ini, Jumlah Positif Corona DKI Capai 82.383 Kasus
Risiko kematian Covid-19 semakin meningkat jika pasien sudah berusia 50 tahun atau lebih. Perbedaan ini sangat signifikan dibandingkan dengan pasien yang usia lebih muda.
Sementara itu dari total pasien Covid-19 di DKI 41,1 persen menderita pneumonia. Pasien dengan pneumonia ini 81,6 persen di antaranya meninggal dunia, sebagian besar pasien-pasien tersebut didapati mengalami gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas.
"Risiko kematian pasien Covid-19 di usia tua meningkat akibat pengaruh dari kerja sistem imun tubuh yang menurun. Mereka menjadi lebih rentan untuk mengalami kondisi serius dan respons pengobatan yang tidak maksimal," terang Prof Ari.
Tidak hanya itu pasien pneumonia dan yang mengalami sesak napas, sangat tinggi kemungkinannya mengalami gejala yang lebih buruk dan mengalami kondisi kritis atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Bahkan dalam penelitian ini juga terungkap jika hipertensi meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19 sebesar dua kali lipat.
Baca Juga: Bahas Raperda Corona, DPRD DKI Pangkas Belasan Pasal
“Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi, baik kepada masyarakat maupun klinisi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi risiko kematian pasien Covid-19. Sikap waspada dan upaya pencegahan harus senantiasa dilakukan apalagi melihat angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terbilang tinggi jika dibandingkan angka kematian dunia,” tutup Prof. Ari.
Sementara itu, tim peneliti terdiri dari Dr. dr. Anna Rozaliyani, Sp.P, M.Biomed; dr. Diah Handayani, Sp.P(K); dan dr. Findra Setianingrum bekerja sama dengan dr. Ary I. Savitri dan dr. Titania N. Shelly dari Siena Clinical – Academic Research Organization; dr. Vini Ratnasari dari RSUD Pasar Rebo; dr. Romala Kuswindarti dari RSUD Ciracas; serta dr. Ngabila Salama, dr. Dwi Oktavia, dan dr. Widyastuti, MKM dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.