Suara.com - Alergi pada anak bisa berakibat fatal pada tumbuh kembangnya.
Dokter mengatakan dampak paling parah terjadi pada perkembangan otak anak hingga menurunkan kecerdasannya.
Konsultan alergi imunologi IDAI Prof. Dr. dr Zakiudin Munasir, Sp.A (K) menjelaskan bahwa anak yang memiliki alergi dengan banyak pantangan makanan tentu akan membatasinya dari asupan nutrisi lengkap.
"Gak boleh makan ini, itu. Hanya makan tahu tempe misalnya, gak dapat protein hewani lain-lain. Akibatnya anak jadi malnutrisi, perkembangam otak terganggu," kata Zaki dalam siaran langsung Instagram Ayah&Bunda beberapa hari lalu.
Baca Juga: Perjalanan Alergi Anak Sejak Bayi hingga Remaja, Apa Saja yang Terjadi?
Jika alergi tak diobati dengan baik dan menjadi tidak terkontrol, anak juga bisa mengalami gangguan tidur.
Dokter Zaki menyampaikan bahwa istirahat yang cukup juga memiliki peran penting dalam masa pertumbuhan anak.
Kondisi itu bisa menyebabkan anak menjadi mudah kelelahan.
"Ada kadar kistamin yang mempengaruhi otak jadi anaknya lesu terus. Penyakit kelelahan kronik akibat alergi. Lesu terus gak bisa gairah apalagi kalau asma, sesak, jadi bisa mempengaruhi kecerdasan otak. Kalau gak bisa diobati dengan baik, pengobatannya jadi mahal," tuturnya.
Selain itu, alergi juga memiliki keterkaitan dengan suasana hati.
Baca Juga: Kunjungi RSUD Cibinong, Ridwan Kamil Temukan Fakta Mengejutkan
Dokter Zaki menjelaskan bahwa pusat emosi di putalamus memiliki hubungan dengan sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
"Kalau sistem saraf terganggu maka ada namanya sel mass yang mengandung zat sitamin, itu akan pecah. Makanya alergi ada hubungan dengan perilaku," ucapnya.
Begitu alergi diobati maka anak baru akan tenang, lanjutnya.
Anak yang mengalami alegi juga akan mengalami peradangan sistemik dalam tubuh, termasuk di usus.
Sehingga pertumbuhannya jadi terganggu karena nutrisi dari makanan tidak terserap dengan baik.