Bima Arya ke Industri Rokok: Jangan Macam-macam Sama Kota Bogor!

Rabu, 07 Oktober 2020 | 20:21 WIB
Bima Arya ke Industri Rokok: Jangan Macam-macam Sama Kota Bogor!
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (Suara.com/Andri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto secara tegas berpesan kepada industri rokok nasional dan internasional jangan mencoba 'bermain-main' dengan kota Bogor.

Pasalnya, kota yang dipimpinnya berusaha konsisten sejak bertahun-tahun berusaha melindungi anak di bawah 18 tahun menjadi perokok pemula.

Secara lantang, Bima Arya meminta industri rokok untuk tidak coba-coba menggoyahkan konsistensi kotanya.

"Kita perlu sampaikan lagi pesankan lagi kepada publik, bahwa kota Bogor clear. Ini statement saya kepada industri rokok baik secara nasional mauipun internasional, jangan macam-macam sama kota Bogor!" ujar Bima Arya dalam diskusi di bersama Alinea, Rabu (7/10/2020).

Baca Juga: Ingatkan Industri Rokok, Bima Arya: Kalian Tak Bisa Masuk ke Kota Bogor

"Insyallah kalian nggak bisa masuk ke kota Bogor, karena kita akan melindungi anak-anak yang ada di kota Bogor" sambungnya lantang.

Pernyataan ini ia utarakan lantaran, masih banyaknya godaan dan 'akal bulus' industri rokok, untuk mencoba masuk dan mempromosikan rokok baik berbentuk sponsor maupun logo yang disamarkan ke kota Bogor.

"Kami selalu merasa perlu menyuarakan posisi kami ada di mana. Secara penting, karena godaan selalu datang, kadang ada godaan yang ambisius terkait dengan aturan perda kami digugat, kemudian ada sponsor rokok yang coba masuk dalam berbagai bentuk," ungkap walikota Bogor yang sudah dua periode menjabat itu.

Beruntung upaya gugatan Perda Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2009 terkait larangan menjual rokok kepada anak di bawah 18 tahun dan kawasan tanpa rokok (KTR), ditolak Mahkamah Agung (MA).

Saat itu gugatan dilayangkan lantaran Perda Kota Bogor ini dianggap merusak ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Bima Arya ke Industri Rokok: Nggak Macam-macam, Kalian Tak Bisa Masuk Bogor

Padahal kata Bima Arya, tidak ada peraturan perundangan-undangan yang bertentangan dengan perda kota Bogor sehingga MA memenangkan kota Bogor.

Sementara itu untuk menjaga anak kurang dari 18 tahun menjadi perokok pemula dan menurunkan angka perokok anak yang rata-rata di Bogor berusia 12,8 tahun atau kelas 6 SD dan 1 SMP, kata Bima Arya komunitas hingga influencer akan dikerahkan.

"Kami akan kuatkan komunitas di kota bogor, influencer dan sebagainya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI