Suara.com - Tekanan darah adalah kekuatan yang mendorong darah ke dinding arteri saat mengalir ke seluruh tubuh. Sehingga tekanan darah tinggi bisa melukai arteri dan menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa, seperti stroke.
Dilansir dari Express, masalah tekanan darah tinggi yang terus-menerus, yakni ketika kekuatan yang memompa darah ke dinding arteri lebih besar dari biasanya, hampir selalu tidak memiliki tanda-tanda luar sama sekali.
Karena itulah, seseorang harus konsultasi dengan dokter jika ingin memeriksakan tekanan darah tingginya. Di sisi lain, tekanan darah tinggi sangat parah bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala atau sesak napas.
Sesak napas merupakan tanda kondisi hipertensi paru atau disebut juga hipertensi pulmonal, kondisi ini berarti ada arteri yang tersumbat atau menyempit di paru-paru.
Baca Juga: Walau Hamil, Wanita Ini Harus Jalani Perawatan Kanker Payudara
Akibatnya, sistem yang dirancang untuk membawa darah segar beroksigen ke sisi kiri jantung dan ke seluruh tubuh akan terpengaruh.
Indikator lain dari hipertensi paru termasuk kelelahan, pusing, nyeri dada, detak jantung berdebar kencang dan bengkak di pergelangan kaki atau tungkai.
Anda harus menemui dokter jika memiliki gejala tersebut. Dokter mungkin akan mempertanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien sebelum melakukan pemeriksaan fisik.
"Mendiagnosis hipertensi paru dengan benar terkadang membutuhkan waktu karena gejalanya mirip dengan banyak kondisi jantung dan paru-paru lainnya," jelas NHS.
Hipertensi paru termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Tapi pengobatannya bisa mengurangi gejala dan membantu mengelola kondisi Anda.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ini Cara Pakai Masker saat Musim Hujan!
Hipertensi paru biasanya memburuk seiring berjalannya waktu. Jika tak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung.
Karena itu, Anda perlu mendiskusikannya dengan dokter bila mengalami sesak napas dan sakit kepala mendadak tanpa alasan jelas.