Mudah Marah saat Musim Dingin? Bisa Jadi Gejala Gangguan Afektif Musiman!

Rabu, 07 Oktober 2020 | 12:25 WIB
Mudah Marah saat Musim Dingin? Bisa Jadi Gejala Gangguan Afektif Musiman!
Ilustrasi kesehatan mental. (Unsplash/Nik Macmillan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan afektif musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD) lebih dikenal sebagai blues musim dingin. Kondisi ini terjadi ketika orang cenderung merasa tertekan atau mengalami suasana hati yang rendah selama bulan September dan April.

Ahli Tidur, Dr Nerina Ramlakhan mengatakan gangguan afektif musiman ini bisa dialami oleh semua orang dari segala usia.

Tapi dilansir dari Express, gejala gangguan afektif musiman bisa berbeda-beda pada setiap orang, antara lain:

  • Suasana hati yang menurun terus-menerus
  • Mudah marah
  • Hilangnya kesenangan atau minat pada aktivitas normal sehari-hari
  • Perasaan putus asa, bersalah dan tidak berharga
  • Tidur di siang hari dan kesulitan bangun tidur
  • Energi berkurang dan berat badan bertambah
Ilustrasi kesehatan mental. (Unsplash/Nik Shuliahin)
Ilustrasi kesehatan mental. (Unsplash/Nik Shuliahin)

Penyebab gangguan afektif musiman

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Ini Cara Pakai Masker saat Musim Hujan!

Sebenarnya, penyebab gangguan ini tidak jelas. Tapi, kondisi ini diperkirakan terkait dengan kurangnya paparan sinar matahari selama musim gugur dan musim dingin.

Teori ini paling masuk akal, karena kurangnya paparan sinar matahari bisa menghentikan bagian otak yang disebut hipotalamus bekerja dengan baik.

Hal ini mungkin menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak melatonin dari biasanya, sehingga seseorang merasa mudah mengantuk.

Kondisi ini juga bisa menghasilkan lebih banyak serotonin, yang membuat seseorang merasa lebih tertekan dan memengaruhi nafsu makan serta tidurnya.

Efek pada hipotalamus juga bisa mengganggu jam internal tubuh, yang menyebabkan gejala SAD tersebut.

Baca Juga: Studi Amerika: Kepala Pusing Berdenyut Bisa Jadi Gejala Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI