Suara.com - Sejak diluncurkan 10 tahun lalu, Instagram sering kali disebut sebagai platform bergambar yang tak begitu baik untuk kesehatan mental. Melihat gambar orang lain mungkin akan membuat seseorang membandingkan dan merasa rendah diri.
Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa Instagram mungkin juga memiliki manfaat baik bagi kesehatan mental.
Melansir dari Bustle, Adrian Meier, PhD, asisten profesor komunikasi di University of Amsterdam di Belanda menyatakan bahwa penggunaan media sosial tidak selalu sama. Oleh karena itu, Meier merancang sebuah studi tentang bagaimana efek instagram pada kesehatan mental.
Ia berfokus pada dua macam kecemburuan sosial, pertama kecemburuan yang membuat merasa buruk dan kecemburuan yang membuat termotivasi. Studi ini dilakukan terhadap 385 orang di mana menunjukkan bahwa meski pengguna Instagram pasif, mereka tetap bisa mendapat manfaat kesehatan mental kerena terinspirasi dari unggahan orang lain.
Baca Juga: Waspada Pola Makan yang Tak Sehat Bisa Berefek pada Kesehatan Mental
“Ketika merasa lebih terinspirasi, peserta juga melaporkan kesehatan mental yang lebih baik,” kata Meirer.
Namun menurut seorang psikolog sosial dan profesor komunikasi di University of Buffalo, Melanie Green, PhD, menyatakan bahwa meskipun Instagram dapat membuat terinspirasi, namun media ini juga bisa memicu orang membandingkan diri.
"Namun jika orang menggunakan situs untuk mengekspresikan identitas mereka sendiri, memelihara hubungan dengan teman, dan mengembangkan hubungan dengan orang lain yang berbagi nilai atau identitas penting, maka hal itu dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental mereka," imbuh Green.
Meskipun ada banyak konten berbahaya di Instagram, Meier mengatakan bahwa efek pada kesejahteraan mental bergantung pada apa yang Anda lihat dan bagaimana Anda bereaksi terhadapnya.
"Saya ingin orang menganggap Instagram sebagai tempat untuk melakukan lebih dari sekadar berbagi selfie atau cerita," kata Jenny Korn, koordinator pendiri Race, Technology, and Media Working Group di Berkman Klein Center for Internet and Society di Harvard University.
Baca Juga: Tak Banyak Disadari, Begini Gejala Umum Masalah Kesehatan Mental
Ia menjelaskan bahwa pengguna Instagram, terutama yang berasal dari kelompok minoritas bisa mencoba untuk inklusif dengan membuka diri di Instagram. Berbagai aksi massa juga banyak yang bermula dari media sosial seperti Instagram.