Studi Amerika: Kepala Pusing Berdenyut Bisa Jadi Gejala Covid-19

Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:53 WIB
Studi Amerika: Kepala Pusing Berdenyut Bisa Jadi Gejala Covid-19
Ilustrasi Pusing
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dikenal sebagai penyakit yang menyerang multi organ, virus corona Covid-19 juga memengaruhi otak. Oleh karena itu, berbagai masalah otak mulai dari linglung hingga kepala berdenyut bisa menjadi salah satu gejala. 

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa sakit kepala ringan atau gejala neurologis bisa terkait dengan virus corona Covid-19. Sementara kepala yang berdenyut-denyut bisa menjadi tanda bahwa Covid-19 mulai memburuk. 

Melansir dari Times of India, studi ini telah diterbitkan pada jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology pada 5 Oktober 2020. Penelitian dilakukan pada 509 pasien Covid-19 di Northwestern Medicine di Chicago. 

Penelitin ini menunjukkan bahwa hampir 38 persen pasien mengalami sakit kepala di beberapa titik selama terinfeksi Covid-19. 

Baca Juga: Tiga Provinsi Ini Berhasil Tekan Angka Kematian Covid-19, Mana Saja?

"Ini adalah studi pertama di Amerika Serikat di mana menjelaskan prevalensi manifestasi neurologis pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit China dan Eropa," kata Igor Koralnik, rekan penulis studi.

Ilustrasi pusing, sakit kepala, lelah. (Shutterstock)
Ilustrasi pusing, sakit kepala, lelah. (Shutterstock)

Studi melaporkan bahwa hampir 82 persen pasien yang menderita virus corona mengalami gejala neurologis. 43 persen mengalami gejala pada tahap awal sementara 63 persen menghadapi gejala neurologis selama mereka dirawat di rumah sakit. 

Persentase tersebut menunjukkan bahwa sakit kepala adalah salah satu gejala Covid-19 neurologis yang paling umum. Penelitian ini juga menyatakan bahwa pasien dengan masalah neurologis bisa mengalami rawat inap lebih lama.

"Pasien dan dokter perlu menyadari manifestasi neurologis Covid-19 dan tingkat keparahan fungsi mental yang berubah terkait dengan penyakit ini," kata Koralnik.

Baca Juga: Cara Jitu Berpromosi di Tengah Pandemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI