Update Covid-19 Global: Infeksi Melonjak, Malaysia Tak Berencana Lockdown

Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:38 WIB
Update Covid-19 Global: Infeksi Melonjak, Malaysia Tak Berencana Lockdown
Tenaga medis virus corona (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Lonjakan infeksi virus corona masih menghantam sejumlah negara. Dilihat dari situs worldometers.info, grafik pertumbuhan kasus di seluruh dunia masih fluktuatif. 

Penambahan kasus Covid-19 di dunia per Selasa (6/10), tercatat 277.965 orang dengan angka kematian sebanyak 4.817 jiwa. Hampir setengah dari infeksi baru juga kematian harian itu berasal dari India  Amerika Serikat, dan Brasil.

India mengalami penambahan kasus baru sebanyak 72.106 dan kematian 991 jiwa. Amerika Serikat 35.985 kasus dan kematian baru 638 jiwa. Sementara Brasil mencatat 28.642 infeksi harian dan 721 jiwa kematian dalam satu hari.

Di Asia Tenggara, lonjakan kasus juga dialami Malaysia. Negeri Jiran itu tercatat mengalami 691 infeksi baru dalam satu hari kemarin, menjadi penambahan kasus terbanyak sejak pandemi masuk ke negara tersebut. 

Baca Juga: Klarifikasi Charly Van Houten, Dituduh Nyanyi dan Langgar Protokol Covid

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan, tiga dari kasus baru itu berasal dati luar negeri, sementara sisanya melalui transmisi lokal. Jumlah kasus Covid-19 di Malaysia kini sebanyak 13.504 orang.

Meskipun begitu, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan, pemerintah belum mempertimbangkan untuk melakukan penguncian nasional lagi.

Dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, kemarin, Muhyiddin menjelaskan bahwa hal itu dapat menyebabkan runtuhnya sistem sosial dan ekonomi bangsa.

Malaysia pernah lakukan penguncian yang disebut perintah kontrol gerakan (MCO) pada 18 Maret, dengan sekolah dan kegiatan bisnis terpaksa ditutup untuk mengekang penyebaran virus corona. Kemudian dikurangi menjadi MCO bersyarat dan MCO pemulihan (RMCO), di mana hampir semua sektor ekonomi kembali beroperasi. 

Fase RMCO Malaysia dijadwalkan akan diberlakukan hingga 31 Desember.

Baca Juga: Kasus Covid Indonesia Jadi 311.176, Jubir: Masih Ada Masyarakat yang Abai

Perdana Menteri, dalam pidatonya, menjelaskan, alih-alih MCO berskala nasional, pihak berwenang justru akan memberlakukan MCO tertarget (TEMCO) di wilayah dengan jumlah kasus tinggi.

“Saya yakin kesiapan sistem kesehatan kita akan memungkinkan kita untuk mengelola pandemi COVID-19 tanpa harus menutup sistem ekonomi seperti yang dilakukan sebelumnya. Saat ini pemulihan ekonomi berjalan dengan baik. Keputusan apa pun yang diambil harus mempertimbangkan penghidupan 15 juta penduduk yang bekerja,” ujarnya. 

Malaysia menjadi negara kelima dengan kasus Covid-19 terbanyak di antara sepuluh negara lain di Asia Tenggara. Malaysia berada di bawah Filipina, Indonesia, dan Myanmar. Berikut daftar kasus Covid-19 di negara Asia Tenggara.

  1. Filipina 326.833 kasus; meninggal 5.865 jiwa
  2. Indonesia 311.176 kasus; meninggal 11.374 jiwa
  3. Singapura 57.830 kasus; meninggal 27 jiwa
  4. Myanmar 20.033 kasus; meninggal 471 jiwa
  5. Malaysia 13.504 kasus; meninggal 141 jiwa
  6. Thailand 3.600 kasus; meninggal 59 jiwa
  7. Vietnam 1.098 kasus; meninggal 35 jiwa
  8. Kamboja 280 kasus
  9. Brunei Darussalam 146 kasus; meninggal 3 jiwa
  10. Laos 23 kasus
     

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI