Suara.com - Sudah jadi pandangan umum jika makanan yang digoreng erat kaitannya dengan kolesterol yang memicu penyakit kronik seperti jantung, stroke, hingga hipertensi.
Minyak kacang kedelai atau soya oil lantas bisa jadi solusi. Benarkah begitu?
Soya oil dinilai kaya akan PUFA atau lemak tidak jenuh ganda yang disebut bisa menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Keunggulannya dibanding minyak kelapa, membuat soya oil dipandang sebagai alternatif untuk menjalani hidup sehat, juga agar terlindung dari kolesterol.
Baca Juga: Sarapan Susu, Solusi Mudah Kontrol Gula Darah Seharian
Apalagi di masa pandemi Covid-19, imunitas tubuh perlu secara seksama diperhatikan, termasuk kolesterol yang bisa menurunkan imunitas tubuh.
Ahli Gizi sekaligus Nutrisionis Seala Septiani, S.Gz, M.Gizi mengatkan kegiatan masak sendiri di rumah adalah hal baik, karena kita leluasa mengatur bahan dan bumbu untuk digunakan, termasuk minyak.
Kata Seala ia tidak setuju stereotip masyarakat yang mengucilkan minyak, karena menurutnya minyak goreng dasarnya adalah bahan nabati bebas kolesterol, tapi yang perlu diperhatikan bahan makanan apa yang baiknya digoreng.
"Bahkan beberapa minyak adalah sumber lemak baik bagi tubuh, yaitu PUFA dan MUFA, yang di dunia medis dianggap jenis asam lemak terbaik dengan manfaat untuk pencegahan penyakit degenerative misalnya Jantung dan stroke," papar Seala dalam acara peluncuran Sania Royale Soya Oil, Selasa (6/10/2020).
Selain minyak harus berkualitas, bahan yang digoreng diperhatikan, pola makan seimbang dengan sumber beragam, tapi porsi makan juga perlu dipikirkan agar tetap hidup sehat meski menyukai gorengan.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan Besok, Kamis 24 September: Scorpio Makan Es Krim Kedelai
"Sehingga semua kebutuhan nutrisi dalam satu hari sangat mungkin terpenuhi dari makanan sehari-hari. Untuk menjaga kolestrol tubuh, aktivitas fisik juga penting diperhatikan” lanjut Seala.
Sementara itu Head of Marketing Sania Royale, Nuri Rialen saat memperkenalkan produknya, Sania Royale Soya Oil sebagai alternatif minyak goreng lemak tidak jenuh dipastikan terbuat dari 100 persen kacang kedelai.
Melalui teknologi High Smoke Point dalam pembuatan produk, menjadikan sania royale soya oil mampu mencapai titik berasap hingga suhu 230 derajat celcius, sebelum komponen minyak pecah sehingga menjadi jenuh dan berubah menjadi komponen radikal bebas.
Dengan begitu produk ini tidak mudah menjadi minyak jenuh, dan memicu kolesterol yang sudah banyak diderita orang berusia muda.
"Biasanya orang dengan usia 40 tahun ke atas sudah mulai meraskan efek kolesterol. Nah, kita hadir sebagai solusi minyak goreng sehat,” papar Nuri.
Sehingga teknologi high smoke point ini, membuat minyak sehat sania royale ini aman digunakan meski memasak dengan suhu panas sekalipun, seperti memanggang, membakar, dan menggoreng.
"Terlebih lagi orang Indonesia suka sekali makan gorengan, sekarang tidak usah khawatir," tutup Nuri.