Efek Kesepian saat Pandemi Virus Corona, Bisa Tingkatkan Kebiasaan Merokok

Selasa, 06 Oktober 2020 | 19:00 WIB
Efek Kesepian saat Pandemi Virus Corona, Bisa Tingkatkan Kebiasaan Merokok
Ilustrasi merokok.[Unsplash/Irina Iriser]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah berdampak pada banyak kondisi, seperti rasa kesepian yang lebih besar akibat isolasi dan karantina.

Menurut Kantor Statistik Nasional, sebanyak 7,4 juta orang mengatakan bahwa kesejahteraan sebagian besar orang dipengaruhi oleh perasaan kesepian di bulan pertama masa penguncian akibat pandemi virus corona.

Orang yang kesepian juga lebih mungkin berjuang menemukan hal-hal yang akan membantu mengatasinya dan cenderung merasa tidak memiliki pendukung,

Karena itu, kesepian termasuk kondisi yang sangat mengerikan. Para peneli University of Bristol menemukan, kesepian bisa melemahkan pengendalian diri dan membuat seseorang lebih sulit berhenti merokok.

Baca Juga: Studi: Kontrol Gula Darah Bisa Jaga Kesehatan Otak bagi Penderita Diabetes

Selain itu, data dari ratusan ribu orang membuat Dr Robyn Wootton beserta rekan peneliti senior di Universitas Bristol menyimpulkan bahwa kesepian terlihat bisa meningkatkan kebutuhan merokok.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

"Kami menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kesepian menyebabkan peningkatan kebiasaan merokok dan beberapa orang mungkin mulai mencoba merokok, merokok lebih banyak dan cenderung tidak berhenti," jelas Robyn dikutip dari Mirror UK.

Penulis senior Dr Jorien Treur dari Amsterdam UMC menambahkan bahwa merokok juga bisa menyebabkan lebih banyak kesepian masih bersifat tentatif.

Tapi, temuan ini sejalan dengan penelitian terbaru lainnya yang mengidentifikasi kebiasaan merokok sebagai faktor risiko kesehatan mental buruk. Mekanisme potensial untuk hubungan ini adalah nikotin dari asap rokok mengganggu neurotransmiter seperti dopamin di otak.

"Orang kesepian lebih cenderung mulai merokok dan merasa lebih sulit untuk berhenti. Mereka lebih mungkin menderita banyak akibat kebiasaan merokok," jelas Deborah Arnott, kepala eksekutif kelompok penekan ASH.

Baca Juga: Singapura Beri Hadiah Bagi Bayi yang Lahir Selama Pandemi Covid-19

Penelitian ini menyoroti perlunya merokok bagi orang yang kesepian. Tak hanya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga membantunya dalam kesepian.

Dr Wootton mengatakan sekarang ini jutaan orang semakin terisolasi secara sosial akibat pandemi virus corona. Kondisi ini meningkatkan suasana kesepian.

"Kami sangat tertarik dengan penelitian ini untuk mencari cara berhenti merokok selama kesepian akibat pandemi," jelasnya.

Dr Wootton pun menyarankan semua orang untuk menemukan teman di tengah pandemi virus corona ini untuk membantu berhenti merokok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI