Suara.com - Literasi jadi keterampilan yang dibutuhkan anak Indonesia agar bisa bertahan di abad 21 ini. Hal ini dikatakan oleh Direktur Pendidikan Masayarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Dr. Samto, menyusul fakta bahwa minat membaca Indonesia berada di peringkat kedua terbawah dunia, tepatnya di rangking 60 dari 61 negara.
Bahkan, Indeks Literasi Nasional menyebutkan rata-rata indeks aktivitas literasi membaca nasional saat ini masih berada di angka 37,32 persen, dan ini tergolong dalam aktivitas literasi rendah.
Literasi rendah ini kemudian diduga menjadi akar dari mudahnya masyarakat Indonesia termakan hoaks atau berita palsu yang marak beredar.
"Keterampilan yang sangat dibutuhkan salah satu di antaranya adalah literasi, bahwa literasi ini menjadi dasar pondasi bagi semua anak Indonesia untuk bisa bertahan di abad 21," ujar Dr. Samto dalam acara Kompas Talks dan Prudential, Selasa (6/10/2020).
Literasi sendiri, menurut Dr. Samto, bukan sekadar mampu mengeja dan membaca huruf, tapi bagaimana anak Indonesia mampu memahami konteks secara utuh dalam materi yang dibahas.
Baca Juga: Orangtua, Ini Lho Tips Mendongeng dari Pendongeng Profesional!
"Dia harus memahami konteks dari apa yang dibacanya, jadi membaca bukan sekedar membaca teks, tapi membaca konteks. Ini harus dimulai sejak awal," papar Dr. Samto.
Bersyukur, sejak tahun 1965-an, di mana 95 persen penduduk Indonesia masih buta huruf, kini di tahun 2020 hanya tersisa 1,78 persen yang masih buta huruf, atau tepatnya 3 juta penduduk Indonesia yang belum bisa membaca.
"Tetapi kita tidak cukup hanya sekadar bisa membaca, tapi harus mampu menerapkan, memanfaatkan kecakapan baca itu peningkatan kualitas hidup," terang dia.
Namun untuk bersaing, literasi saja tidak cukup. Diperlukan juga kompetensi dasar, yakni kritis, komunikatif, kolaborasi dan kreativitas.
"Jadi agar bisa menang, harus memiliki karakter, minimal ada 2 karakter dasar yang harus dimiliki anak-anak Indonesia, yaitu karakter kinerja dan karakter moral," lanjut Dr. Samto.
Baca Juga: Intip keseruan Anak-anak Membaca Buku di Bemo Baca
Adapun karakter kinerja, menyangkut tentang ketekunan, keingintahuan, dan disiplin. Kemudian yang kedua adalah karakter moral terkait dengan integritas sesama manusia dan integritas kepada Tuhan Yang Maha Esa.