Suara.com - Rumah merupakan cerminan kepribadian dan jati diri pemiliknya. Maka dari itu setiap rumah tentu akan memiliki desain unik dan ciri masing-masing. Namun, apapun tema atau desain rumah anda, hal terpenting adalah kecocokan.
Founder Eltakis Creative Idea (Interior Design & Build), Gayuh Wicaksono mengatakan saat mendekorasi rumah, pemilik perlu mempertimbangkan beberapa hal karena berkaitan dengan psikologi perkembangan anak di rumah.
“Jangan sembarang mendekorasi rumah, karena orangtua harus memastikan bahwa rumah tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan psikis anak,” ujar Gayuh dalam webinar acara Festival Properti Indonesia online 2020, Selasa (6/10/2020).
Ia melanjutkan, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa interior dan dekorasi yang dibuat dengan kecocokan penghuninya dapat meningkatkan efisiensi pribadi, meningkatkan suasana hati, mengembangkan bakat hingga membantu mendidik anak-anak.
Baca Juga: Psikologis Harus Dijaga, Dinkes DKI: Tenaga Medis Bisa Jadi Teman Curhat
"Semua elemen yang digunakan dalam desain interior contoh bentuk, garis, warna, suara, tekstur, gambar dan simbol akan memiliki efek psikologis pada kepribadian dan suasana hati anak," jelasnya.
Gayuh menyarankan penggunaan interior rumah dengan furniture yang minimalis dan multifungsi. Hindari juga dekorasi berlebihan dan sumpek.
Warna juga berpengaruh. Kata Gayuh, coba berimajinasi menggunakan mural di rumah.
Sementara itu, Marketing Manager Aquaproof, Chandra Kurniawan menambahkan anak-anak secara psikologi memang sangat berpengaruh perkembangannya selama berada di rumah. Hal ini tentu menjadi penting untuk diperhatikan oleh orangtua.
“Tata ruang rumah untuk anak sangat memegang peranan sekali saat ini dalam proses perkembangan psikologi dan minat belajarnya. Bersamaan dengan estetika, pastikan untuk merancang dengan mempertimbangkan fleksibilitas sehingga Anda dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan anak,” tuturnya.
Baca Juga: Mengenal Gestalt Therapy, Teknik Terapi Psikologis dengan Kursi Kosong