CDC Soal Virus Corona Menular Lewat Udara: Kasus Langka Tapi Bisa Terjadi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 06 Oktober 2020 | 16:39 WIB
CDC Soal Virus Corona Menular Lewat Udara: Kasus Langka Tapi Bisa Terjadi
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat kembali memberikan pernyataan terkait cara penularan virus Corona lewat udara.

Dalam pengumuman terbarunya, CDC mengatakan pada bahwavirus Corona dapat bertahan di udara selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah orang yang terinfeksi pergi dari tempatnya.

Menurut CDC, virus kemungkinan bisa menginfeksi orang yang berada lebih dari 6 kaki (sekitar 1,8 meter) dari orang yang terinfeksi atau setelah orang itu meninggalkan ruangan.

"Jenis penyebaran ini disebut sebagai penularan melalui udara dan merupakan cara penting penyebaran infeksi seperti tuberkulosis, campak dan cacar air," ungkap otoritas kesehatan itu, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga: Harga Swab Test Masih di Atas Rp 900 Ribu, Ini Kata Dinkes DKI

Namun, CDC mencatat bahwa kasus-kasus yang terdokumentasi dari penularan tersebut relatif jarang dan kebanyakan terjadi di dalam ruang tertutup dengan ventilasi yang tidak memadai.

Penularan ini juga kadang-kadang terjadi ketika orang yang terinfeksi bernapas dengan berat saat bernyanyi atau berolahraga.

Data menunjukkan bahwa penularan lebih normal terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang lain yang terinfeksi, kata CDC.

AS masih menjadi negara yang paling parah dihantam pandemi virus Corona dengan lebih dari 7,4 juta kasus dan lebih dari 210.000 kematian.

Risiko Penularan Lewat Makanan

Baca Juga: Pesan Penggali Kubur Pekanbaru untuk Warga yang Tak Percaya Covid-19

Selain lewat udara, muncul juga pernyataan yang menyebut virus Corona bisa menular lewat makanan.

Namun menurut ahli, peluang penularan lewat makanan sangat kecil.

"Orang tidak boleh terlalu khawatir jika mereka mencuci atau membersihkan tangan mereka setelah memegang produk sebelum menyentuh wajah mereka," kata Dr. Niket Sonpal, seorang ahli penyakit dalam dan gastroenterologi yang berbasis di New York dan asisten profesor di Touro College of Medicine seperti yang dilansir dari Healthline.

Dengan mengikuti pedoman kesehatan sederhana seperti cuci tangan, para ahli kesehatan di seluruh dunia mengatakan pergi ke toko bahan makanan tetap aman.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan risiko pengembangan Covid-19 dari makanan sangat rendah. Mereka juga mengatakan tidak ada kasus terkait penanganan makanan kemasan.

Melansir dari Healthline, CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada bukti mengenai penularan Covid-19 dari penanganan makanan bahkan buah dan sayuran segar.

Tetapi karena kasus awal Covid-19 dikaitkan dengan pasar makanan laut segar di China, beberapa orang mungkin tetap ragu terhadap makanan tertentu, terutama setelah beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus dapat hidup di salmon segar hingga seminggu.

"Konsumen harus benar-benar mencuci produk segar dengan air keran dingin," kata Dr. Daniel Devine, ahli penyakit dalam dan ahli geriatri bersertifikat.

"CDC merekomendasikan untuk tidak menggunakan sabun, alkohol, pemutih, atau pembersih lainnya untuk proses pembersihan makanan , konsumen dapat menggosok produk keras dengan sikat bersih dan air keran dingin," imbuhnya,

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI