Studi: 8 dari 10 Pasien Covid-19 Mengalami Gejala Neurologis

Selasa, 06 Oktober 2020 | 10:25 WIB
Studi: 8 dari 10 Pasien Covid-19 Mengalami Gejala Neurologis
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa 8 dari 10 pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala neurologis. Berbagai gejala tersebut bisa muncul dalam bentuk nyeri otot, sakit kepala, pusing, ensefalopati, hingga linglung.

"Ensefalopati ditandai dengan fungsi mental yang berubah mulai dari kebingungan ringan hingga koma yang jadi efek terparah untuk Covid-19," kata rekan penulis studi Dr. Igor Koralnik seperti yang dikutip dari Medicalxpress.

Pada studi ini, para peneliti menganalisis grafik lebih dari 500 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada sistem kesehatan Northwestern Medicine di Chicago. 

Studi ini menunjukkan bahwa setidaknya 45 persen pasien melaporkan nyeri otot dan 38 persen pasien mengalami sakit kepala. Ensefalopati dan pusing juga terlihat pada hampir sepertiga pasien. Sementara itu 16 persen pasien mengalami kehilangan indra perasa dan 11 persen mengalami gangguan penciuman.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia: WHO Sebut 1 dari 10 Orang di Dunia Telah Terinfeksi

Setelah keluar dari rumah sakit, hanya 32 persen pasien dengan ensefalopati yang mampu melakukan perawatan mandiri.

Tingkat kematian pada pasien dengan ensefalopati jauh lebih tinggi yakni mencapai sekitar 22 persen dibandingkan mereka yang tidak mengalami ensefalopati di mana kematian yang terjadi hanya mencapai 3 persen.

"Kami sekarang mencoba mengkarakterisasi efek neurologis jangka panjang dari Covid-19 dan hasil kognitif pada pasien dengan ensefalopati terkait Covid-19," kata Koralnik dalam siaran pers rumah sakit. Dia adalah kepala penyakit infeksi saraf dan neurologi global di Northwestern Medicine.

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Laporan tersebut diterbitkan pada 5 Oktober di Annals of Clinical and Translational Neurology.

"Penemuan ini akan membantu membentuk perawatan jangka panjang bagi orang-orang yang menderita komplikasi neurologis akibat Covid-19," kata Koralnik.

Baca Juga: Cerita Penggali Makam Covid-19 Pekanbaru, Seharian "Ngantor" di Kuburan

"Pasien dan dokter perlu mewaspadai manifestasi neurologis Covid-19 dan parahnya perubahan fungsi mental terkait penyakit ini," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI