Suara.com - Meski pandemi Covid-19 belum usai, tiga kasus baru demam babi Afrika (ASF) telah dipastikan ditemukan pada babi hutan di Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur.
Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertanian federal Jerman seperti dilansir dari ANTARA.
Tiga kasus baru itu membuat jumlah total kasus ASF yang dikonfirmasi di Jerman menjadi 49, sejak yang pertama terdeteksi pada 10 September.
Meski demikian, kementerian pertanian menyebutkan bahwa semua kasus ASF sejauh ini terjadi pada hewan liar, tanpa ada babi ternak yang terinfeksi.
Baca Juga: Virus G4 Flu Babi Tak Perlu Terlalu Dirisaukan, Ini Alasannya
Kasus terbaru ASF di Jerman ditemukan di daerah yang sama saat penemuan kasus pertama, kata kementerian itu.
Satu kasus ASF pada Rabu pekan lalu ditemukan di daerah baru, sekitar 60 kilometer dari daerah kasus pertama.
Institut ilmu pengetahuan Jerman, Friedrich-Loeffler, telah mengonfirmasi kasus terbaru hewan yang mengidap ASF itu, kata kementerian pertanian.
Pencarian intensif untuk menemukan babi- babi hutan yang mati di Brandenburg juga masih terus dilakukan oleh pemerintah Jerman. Hal itu untuk menilai sejauh mana penyakit demam babi Afrika itu telah menyebar.
Penyebaran kasus ASF pada babi hutan sebelumnya juga telah diperingatkan oleh Kementerian pertanian. Diperkirakan akan muncul lebih banyak kasus itu karena penyakit itu sangat menular.
Baca Juga: Flu Jenis Baru yang Berpotensi Timbulkan Pandemi Ditemukan Di China
China dan sejumlah negara lain pembeli daging babi melarang impor daging babi dari Jerman pada September setelah kasus pertama ASF terkonfirmasi. Larangan impor itu menyebabkan harga daging babi di China melonjak.