Suara.com - Air susu ibu (ASI) sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Tapi, sebuah penelitian menemukan bayi baru lahir yang diberi botol susu 2 kali lebih mungkin mengembangkan asma.
Para ilmuwan mengatakan bayi harus disusui secara eksklusif dalam 3 hari pertama kehidupannya. Karena, ASI mengandung nutrisi yang melindungi dari infeksi dan alergi.
Selain itu, ibu yang menyusui juga bisa mendapatkan manfaat serupa, yakni kesehatan paru-paru yang semakin kuat.
"Temuan ini menyarankan asma bisa dicegah dengan menghindari suplemen susu formula sapi saat lahir," kata Penulis koresponden Profesor Mitsuyoshi Urashima dikutip dari Mirror UK.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Picu OCD, Kenali 5 Jenis yang Paling Umum
Penelitian ini berdasarkan pada 302 bayi Jepang yang sangat rentan terhadap penyakit tersebut. Setidaknya satu orangtua atau saudara kandung menderita alergi.
![Ilustrasi susu. (Pixabay)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/19/34795-ilustrasi-susu-pixabay.jpg)
Peneliti menemukan hanya 15 dari 151 yang mendapatkan ASI eksklusif setidaknya selama 3 hari pertama kehidupan dan sekitar 10 persen menderita asma.
Jumlah ini dibandingkan dengan 27 (18 persen) dari 151 lainnya yang dipilih secara acak untuk menerima sejumlah kecil formula gilingan sapi.
"Asma yang berkembang pada anak-anak biasanya karena mereka lebih singkat atau sedikit disusuinya selama 3 hari pertama kehidupan dibandingkan anak-anak yang diberi susu formula sapi sejak hari pertama kehidupan," Prof Urashima, dari Jikei University School of Medicine, Tokyo dikutip dari Mirror UK.
Asma salah satu penyakit kronis yang paling umum dengan prevalensi yang meningkat selama 60 tahun terakhir.
Baca Juga: Benarkah Ganja Bisa Lawan Virus Corona Covid-19? Ini Kata Peneliti Israel
Di Inggris, kondisi itu memengaruhi hampir 1 dari 10 orang, 1,1 juta anak-anak dan 4,3 juta orang dewasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan menyusui setidaknya 6 bulan setelah lahir sangat bermanfaat bagi anak-anak.
Tapi, sebuah penelitian menyarankan memasukkan susu sapi ke dalam makanan bayi dalam dua minggu pertama kehidupan mengurangi risiko alergi terhadap makanan tersebut.
Bangsal bersalin Jepang telah mendorong pemberian ASI pada bayi baru lahir, tapi hanya beberapa. Rumah Sakit Universitas tempat uji coba, mengizinkan ibu atau perawat memberikan sedikit susu formula kepada bayi beberapa jam setelah lahir.
"Dalam uji coba terkontrol secara acak ini, menghindari susu formula sapi setidaknya selama 3 hari pertama kehidupan membuat risiko asma menurun," kata Prof Urashima, dikutip dari Mirror UK.
Prof Urashima mengatakan bahan kimia dalam ASI dapat berperan dalam menghancurkan penyakit yang menyebabkan serangga sekaligus meningkatkan bakteri usus.
Temuan ini dipublikasikan di JAMA Network Open. Pada penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula lebih rentan terhadap asma karena ada kandungan yang mengubah mikrobioma mereka.