Menristek: Riset Teknologi Kesehatan Penting untuk Hadapi Pandemi Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 06 Oktober 2020 | 03:05 WIB
Menristek: Riset Teknologi Kesehatan Penting untuk Hadapi Pandemi Covid-19
Menristek, Bambang Brodjonegoro dalam jumpa pers virtual, Rabu (2/9/2020). [Kemenristek]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 menegaskan pentingnya bidang riset di bidang teknologi kesehatan.

Atas dasar ini, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan percepatan transformasi digital dan semangat kolaborasi riset menjadi pelajaran penting khususnya bagi Indonesia di masa pandemi Covid-19.

"Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelum masa pandemi, kita telah berada di era revolusi industri 4.0. Kemudian, masa pandemi bagi Indonesia setidaknya telah mempercepat perlunya melakukan transformasi digital karena semuanya kini dilakukan dalam less contact economy (ekonomi minim kontak), sehingga kita biasa menyebut situasi saat ini sebagai less contact economy," kata Menristek Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta.

Dengan percepatan transformasi digital, semakin banyak kegiatan rutin yang akan tergantikan oleh pendekatan digital termasuk dalam dunia pendidikan.

Menristek Bambang ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan 17th Annual Meeting of Science Technology in Society forum (STS forum) yang diselenggarakan pada 3–6 Oktober 2020 secara virtual karena pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut mengusung tema "Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Era Pasca Covid-19".

Menristek mengikuti dua kegiatan pada rangkaian acara tersebut yakni, 17th Science and Technology Minister Roundtable dan Session 200 : Science and Technology Education for Society pada 3–4 Oktober 2020.

STS forum merupakan lembaga nirlaba internasional yang dibentuk pada tahun 2004 di Jepang, yang bertujuan untuk memajukan kontribusi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di dunia, serta mengembangkan jejaring antara pemangku kepentingan iptek dari sektor bisnis, politik, akademisi, pemerintah, dan media massa.

Pada kegiatan Session 200: Science and Technology Education for Society, Menteri Bambang menjadi pembicara kunci dalam diskusi panel bersama pembicara dari negara lain.

Baca Juga: Tingkat Kemanjuran Vaksin Covid-19 Indonesia Ditargetkan Capai 70 Persen

Dia menyampaikan perspektif Indonesia tentang perekonomian global pasca Covid-19 dan peran penting yang akan dimainkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih peran universitas dalam hal penelitian dan pendidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI