Keren, Perusahaan Ini Kembangkan Breathalyzer untuk Deteksi Virus Corona

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 05 Oktober 2020 | 17:44 WIB
Keren, Perusahaan Ini Kembangkan Breathalyzer untuk Deteksi Virus Corona
Tes Covid-19 lewat napas. (Dok. Element/Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Breathalyzer biasanya digunakan untuk mendeteksi kandungan alkohol dalam tubuh seseorang melalui hembusan napas.

Namun sebuah perusahaan teknologi di California, Amerika Serikat mengatakan bukan tak mungkin alat ini digunakan untuk mendeteksi virus, termasuk virus Corona penyebab Covid-19.

Dilansir VOA Indonesia, CEO Hound Labs Mike Lynn mengatakan mengubah dan memperbaiki teknologi yang sama mungkin dapat membuat breathalyzer sebagai salah satu senjata dalam perang melawan COVID-19.

Sebelumnya, penelitian penggunaan breathalyzer sedang diperluas untuk bisa mendeteksi marijuana alias ganja.

Baca Juga: Prof Yuwono : Saran ke Gubernur Sumsel Kejar Tes 1.000 Orang/Hari

"Kami telah menghabiskan enam tahun terakhir ini dan sekitar 50 juta dolar dalam penelitian dan pengembangan untuk membuat sejumlah teknologi penganalisis napas yang cukup unik yang memungkinkan kami untuk mengambil dan menganalisis napas dengan cara sedemikian rupa sehingga kami dapat mendeteksi konsentrasi molekul-molekul yang sangat kecil," tutur Mike Lynn.

Hound Labs melakukan uji coba pada sekitar 50 orang. Lebih dari 30 partisipan positif terjangkit COVID-19 setelah menjalani uji usap bagian dalam hidung, tetapi hanya tujuh atau delapan orang yang dinyatakan positif mengidap virus corona itu oleh breathalyzer.

Lynn menambahkan bahwa ke depannya, alat breathalyzer ini bisa jadi menjadi sarana pencegahan virus Corona dari orang-orang tanpa gejala.

"Dan ini benar-benar konsisten dengan apa yang kami ketahui mengenai penyebar super atau super spreader, di mana sekitar 20 persen orang dengan COVID-19 dapat menularkannya dengan sangat, sangat luas ke puluhan orang, sedangkan yang 80 persen lainnya tidak menularkannya sama sekali atau menyebarkan secara sangat minimal," tutur Lynn.

Lynn mengakui bahwa hal tersebut baru merupakan suatu pendahuluan, tetapi ia menyebutkan dampak awalnya sangat besar.

Baca Juga: Pergi ke Kantor Sebelum Tahu Hasil Swab Covid-19, Karyawan Ini Dipecat

Sementara para ilmuwan berupaya untuk memberantas virus dan membuat suatu vaksin, Lynn mengatakan breathalyzer dapat membantu pelacak kontak mengidentifikasi orang-orang yang paling berisiko membuat orang lain sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI