Suara.com - Kopi kekinian semakin digemari. Berbagai macam olahannya semakin populer, mulai dari sekadar kopi susu, kopi susu gula aren, kopi boba, dan masih banyak lagi. Meski kopi merupakan jenis minuman yang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, bahan-bahan yang ditambahkan pada kopi kekinian bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Kopi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain bisa mengurangi gangguan fungsi otak, risiko diabetes tipe 2, menurunkan risiko kanker, melindungi hati, sampai mencegah depresi,” kata ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Ika Setyani, seperti dikutip dari Antara.
Nah, menimbang berbagai bahan campuran di dalam kopi kekinian, masih amankah jika kita mengonsumsinya? “Kopi sebenarnya sehat, tapi terkadang bahan campuran di dalamnya yang kerap membuat kopi jadi berkurang khasiatnya, dan mungkin berbahaya,” kata Ika.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk membuat konsumsi kopi kekinian jadi lebih sehat? Simak tipsnya berikut ini.
Baca Juga: Cara Membuat Es Krim Kopi yang Nikmat dan Lezat
1. Pilih less sugar
Salah satu masalah yang kerap muncul ketika minum kopi kekinian adalah penambahan gula atau sirup yang cenderung berlebihan. Solusinya, pilihlah minuman kopu tanpa gula, atau kurangi pilih opsi less sugar.
2. Minum kopi sehabis makan
Meski pahit, kopi mengandung asam. Dan meski tingkat keasamannya biasanya berkisar pada pH 5 dan aman dikonsumsi, namun minum kopi ketika perut kosong tidak dianjurkan. “Minum kopi harus setelah makan. Minum kopi sebelum makan bisa meningkatkan kadar asam lambung yang bersifat korosif. Saat belum makan asam lambung akan meningkat, asamnya makin naik kalau ditambah kopi,” jelas Ika.
3. Sekali sehari
“Kopi itu mengandung kafein tinggi dan sifatnya diuretik (mengeluarkan cairan tubuh) yang ditandai dengan sering buang air kecil,” kata Ika.
Selain itu, minum kopi terus-menerus, apalagi tidak diimbangi dengan minum air putih yang banyak, akan menyebabkan dehidrasi. Jadi, jika ingin minum kopi kekinian, batasi maksimal satu kali sehari. “Ingat juga bahwa kafein itu bukan cuma ada di kopi, tapi juga ada di teh, cokelat, minuman energi, sampai minuman soda. Itu juga harus dihitung sebagai caffein intakes per hari,” katanya lagi.
4. Pilih susu non-fat
Susu full cream, krimer, atau kental manis memang akan membuat rasa kopi jadi lebih creamy. Tapi ingatlah kalau itu semua mengandung lemak yang tinggi. “Krimer itu isinya lemak. Jadi ketika banyak pakai krimer di kopi, lemaknya semakin banyak juga yang masuk ke tubuh,” kata Ika.
Baca Juga: Terdampak Akibat Covid-19, Ini Kiat Mempertahankan Bisnis Kopi
Dalam 1 sendok teh kopi, krimer bubuk mengandung 11 kalori dengan kandungan lemak 0,71 gram. Sementara kebutuhan lemak lima sendok makan (67 gram) per hari. “Ini total per hari ya, sedangkan biasanya orang pakai krimer rata-rata lebih dari satu sendok teh, dan makanan mereka sudah tinggi lemak, jadi hati-hati lah.”
Agar lebih sehat, ganti krimer dengan susu non-fat, susu low-fat, susu kedelai, atau susu almond.