Sakit Kanker dalam Satu Keluarga, Dokter Singgung Pola Hidup Tidak Sehat

Senin, 05 Oktober 2020 | 08:15 WIB
Sakit Kanker dalam Satu Keluarga, Dokter Singgung Pola Hidup Tidak Sehat
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kanker yang ditemukan dalam satu keluarga bukan menandakan kanker adalah penyakit menular.

Menurut dokter spesialis gizi, dr. Fiastuti Witjaksono Sp.GK menjelaskan bahwa penyakit kanker sangat berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.

"Kanker bukan penyakit menular. Kanker yang timbul dalam satu keluarga bukan karena penularan tetapi mungkin karena pola hidup yang sama," jelas Fiastuti dalam webinar Kanker Payudara 'Dukungan, Harapan, dan Cinta', baru-baru ini.

Ia menambahkan, sampai sekarang penyebab pasti kanker belum diketahui.

Baca Juga: Nyeri Payudara karena Haid dan Gejala Kanker, Bagaimana Cara Membedakannya?

Tetapi beberapa keadaan dapat menjadi faktor risiko timbulnya kanker.

Salah satunya adalah berlebihan dalam mengonsumsi gula.

Sebab makanan manis bisa memicu diabetes juga obesitas yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker.

Fiastuti menyarankan bahwa pola makan yang sehat dengan mengandung karbohidrat, protein, dan lemak baik.

Karbohidrat berupa nasi, kentang, dan roti. Protein dari ikan, telur, ayam, tahu, tempe, juga kacang-kacangan dengan asupan cukup sekitar 1,2 sampai 2 g/kg berat badan.

Baca Juga: Bisa Turunkan Risiko Berbagai Jenis Kanker, Yuk Konsumsi Wortel

Sementara lemak baik dari minyak sayur atau pun alpukat.

"Juga konsumsi sayur dan buah bervariasi setengah piring perkali makan. Dan cukupi cairan 6 hingga 8 gelas perhari," tuturnya.

Bila asupan makan melalui mulut kurang dari 60 persen dari kebutuhan selama 1 minggu, lanjutnya, bisa ditambahkan dengan oral nutrition suplemen (ONS).

Menurut Fiastuti, ONS bisa dipilih yang tinggi kalori, tinggi protein, atau pun lemak baik yang cukup.

Memperhatikan berat badan juga penting dilakukan, katanya.

Jika berat badan sudah normal dan tetap, artinya jumlah makanan sudah cukup.

Tetapi jika berat badan normal, berlebih, atau kurang dari normal, tetapi terus turun secara berkala, berarti jumlah asupan makanan harus ditambah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI