Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Minggu, 04 Oktober 2020 | 19:50 WIB
Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Ilustrasi perempuan sedang alami menstruasi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menstruasi tidak teratur dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti ketidakseimbangan hormon, perubahan hormonal pada saat menopause, hingga perubahan metode kontrasepsi.

Sebuah penelitian dari University of Harvard, AS, menunjukkan bahwa siklus menstruasi tidak teratur dan panjang pada masa remaja dan dewasa berkaitan dengan risiko penyakit jantung atau kardiovaskular.

Kondisi ini juga lebih berisiko pada perempuan yang merokok, menurut studi yang terbit dalam jurnal BMJ.

Tanda Vital Kesehatan Perempuan

Baca Juga: Bikin Sehat Jantung, 5 Buah dan Sayur ini Wajib Banget Dikonsumsi

Menurut peneliti, hasil studi tersebut menyoroti perlunya mempertimbangkan siklus menstruasi sebagai tanda vital kesehatan umum pada perempuan sepanjang masa reproduksi mereka.

Dilansir dari The Health Site, temuan ini didasarkan pada data dari 79.505 perempuan pramenopause (usia rata-rata 38 tahun) tanpa riwayat penyakit kardiovaskular, kanker, atau diabetes.

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

Peserta melaporkan durasi dan keteraturan siklus menstruasi mereka pada usia 14 hingga 17 tahun, 18 sampai 22 tahun, dan 29 hingga 46 tahun.

Selama 24 tahun masa tindak lanjut, peneliti mencatat adanya 1.975 kematian dini, termasuk 894 akibat kanker dan 172 akibat penyakit kardiovaskular.

Para peneliti menemukan perempuan yang melaporkan selalu mengalami siklus menstruasi tidak teratur mengalami angka kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Kejang Arteri Koroner, Serangan Jantung yang Sebabkan Nyeri Dada Tak Stabil

Hubungan ini paling kuat untuk kematian yang terkait dengan penyakit kardiovaskular daripada kanker atau kematian akibat penyebab lain. Angka kematian yang lebih tinggi juga sedikit lebih kuat di antara perokok aktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI