Alasan Kalbe Farma dan Amarox Sepakat Turunkan Harga Remdesivir

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 04 Oktober 2020 | 16:05 WIB
Alasan Kalbe Farma dan Amarox Sepakat Turunkan Harga Remdesivir
Ilustrasi obat Covid-19 remdesivir. (Dok. Elements.envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga obat remdesivir di Indonesia turun dari sebelumnya Rp 3 juta menjadi Rp 1,5 juta pervial.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menyatakan, penurunan harga terjadi setelah adanya kesepakatan antara PT Kalbe Farma, Amarox Global Pharma, dan Hetero India sebagai pembuat obat.

Penyesuaian harga ini mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19 dan kebutuhan Covivor dalam jumlah besar.

"Masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien, dan semakin banyak pasien yang mendapatkan manfaat obat COVIFOR untuk penyembuhan penyakit covid-19. Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus Covivor," ujar dia, dikutip dari Anadolu Agency.

Covivor buatan Hetero India ini adalah produk remdesivir pertama yang mendapatkan persetujuan emergency use authorization atau penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Hetero menyadari dampak pandemic Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien," kata Sandeep Sur, Country Manager PT Amarox Global Pharma, dalam siaran pers.

"Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus Covivor untuk Indonesia," tukasnya.

Produk remdesivir ini adalah menjadi salah satu obat Covid-19 bagi orang dewasa atau remaja yang dirawat di rumah sakit.

Produk ini tidak dijual bebas dan hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi serta dan pengawasan dokter.

Baca Juga: Kebutuhan di Indonesia Tinggi, Harga Remdesivir Turun Jadi Rp 1,5 Juta

Sebelumnya Sundeep Sur menyanggupi berapapun kebutuhan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI