3. Penurunan berat badan
Mitchell mengatakan saat berat badan menurun drastis, otak mungkin tidak mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin (GnRH). GnRH adalah hormon yang mengontrol sekresi hormon lain yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari, termasuk hormon reproduksi seperti FSH dan prolaktin.
Hal ini yang membuat kelenjar pituitari tidak akan sinyal bahwa ia perlu mengeluarkan hormon reproduksi sehingga mengakibatkan telat menstruasi.

4. Penambahan berat badan
Sama seperti penurunan berat badan, kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan telat menstruasi. Jaringan adiposa atau lemak tubuh, menghasilkan estrogen.
Jadi ketika Anda memiliki berat badan berlebih, Anda memiliki kelebihan estrogen yang beredar di tubuh yang dapat mengganggu proses hormonal di otak Anda. "Estrogen dapat memberikan umpan balik negatif ke otak dan pada gilirannya menyebabkan kurangnya ovulasi dan telatnya menstruasi," kata Mitchell.
"Selain itu, jika Anda kelebihan berat badan dan memiliki tingkat estrogen yang sangat tinggi, otak Anda mungkin tidak merasakan peningkatan produksi estrogen dari ovarium ketika tiba saatnya untuk berovulasi, kemudian ovulasi dan menstruasi tidak akan terjadi," imbuh Ruiz.