Suara.com - Vaksin potensial untuk virus corona Covid-19 dari Oxford mungkin bisa diluncurkan dalam waktu enam bulan atau bahkan kurang. Kandidat vaksin yang diujicobakan oleh para ilmuwan Universitas Oxford bekerja sama dengan AstraZeneca sedang dalam proses uji coba dan mungkin akan mendapat izin sebelum bulan Desember.
Laporan The Times menunjukkan pemerintah Inggris yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi vaksin menyatakan bahwa program peluncuran vaksin lengkap untuk orang dewasa bisa memakan waktu enam bulan atau kurang setelah disetujui.
"Kami melihat hampir enam bulan dan kemungkinan akan jauh lebih cepat dari itu," menurut sumber pemerintah.
Melansir dari Times of India, di bawah protokol Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris, setiap vaksin yang disetujui pertama kali akan diberikan kepada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Baca Juga: 3 Oktober: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di DKI Jakarta 77.784 Orang
Kemudian diikuti oleh orang dewasa yang lebih muda dengan risiko tinggi yakni mereka yang berasal dari etnis minoritas atau memiliki masalah kesehatan serius.
Ketiga, vaksin akan diberikan pada orang yang berusia di atas 50 tahun yang sehat, kemudian baru orang dewasa muda.
Dalam ketersediaan vaksin, pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin Oxford setelah siap diluncurkan dan dosis tersebut diproduksi sebelum terbukti berhasil untuk menghemat waktu setelah semua tahap penelitian dianggap selesai.
Menurut laporan surat The Times, para ilmuwan dalam uji coba berharap bahwa mereka akan mendapatkan hasil sebelum akhir tahun di mana vaksin akan mencegah setidaknya 50 persen infeksi. Jika disetujui National Health Service (NHS) Inggris maka vaksin akan segera diberikan secara massal.
Meski begitu, beberapa ilmuwan khawatir soal peluncuran vaksin yang terlalu cepat.
Baca Juga: Terus Meningkat, Berikut Sebaran Kasus Covid-19 Hari Ini
"Bahkan ketika vaksin tersedia, tidak berarti dalam sebulan semua orang akan divaksinasi. Kami harusnya berdiskusi dulu soal keamanan vaksin selama enam hingga sembilan bulan bahkan satu tahun setelah vaksin disetujui," kata Profesor Nilay Shah, kepala teknik kimia di Imperial College London.
Menurut Shah, peluncuran vaksin harus benar-benar diketahui efektivitas, keamanan, dan efek sampingnya.