Angka Kematian Dokter Terus Meroket, Layanan Kesehatan Indonesia Terancam

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 04 Oktober 2020 | 06:50 WIB
Angka Kematian Dokter Terus Meroket, Layanan Kesehatan Indonesia Terancam
ilustrasi dokter dan perawat [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Dalam catatan Tim Mitigasi PB IDI hingga 3 Oktober 2020, sebanyak 130 dokter dikabarkan meninggal dunia akibat virus corona.

Hal yang memprihatinkan adalah meski pemerintah dan banyak pihak gencar mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan, namun jumlah kematian tenaga kesehatan terutama dokter semakin bertambah pesat.

Angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan namun juga tidak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan.

"Kehilangan para tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa terutama dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan," ujar dr Ari Kusuma, SpOG(K) - Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, (3/10/2020).

Baca Juga: Dokter Spesialis Bedah Anak di Kota Medan Kini Langka

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan jumlah tenaga kesehatan terutama dokter terendah di Asia terendah. Bahkan sebelum pandemi.

Data kematian dokter di Indonesia. (Dok: Tim Mitigasi IDI)
Data kematian dokter di Indonesia. (Dok: Tim Mitigasi IDI)

Ari menjelaskan, dengan jumlah dokter yang ada, rata-rata 1 (satu) orang dokter diestimasikan melayani 3,000 (tiga ribu) masyarakat.

"Dengan banyaknya korban dari pihak tenaga kesehatan saat ini, maka kedepannya layanan kesehatan pada pasien baik covid maupun non covid akan terganggu karena kurangnya tenaga medis," kata dr Ari.

Lebih jauh, tim Mitigasi PB IDI berharap masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid ini. Semakin masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pandemi ini.

Bukan hanya kerugian secara ekonomi yang terjadi namun juga korban jiwa baik tenaga kesehatan, keluarga, maupun diri sendiri.

Baca Juga: Soal Podcast Dokter Tirta dan Deddy Corbuzier, Anji: Ngajak Ribut!

DR dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV selaku Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI mengingatkan, "Penggunaan Masker yang baik dan benar sangat penting dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 termasuk menjaga diri kita dan orang lain yang kita sayangi dari tertular COVID-19 maka langkah 3M harus dilaksanakan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI