Suara.com - Tanpa disadari, bekas luka kerap berkembang menjadi keloid. Normalnya pada saat mengalami luka, jaringan parut atau fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang luka untuk melindungi dan memperbaikinya.
Namun pada keloid, jaringan parut tersebut justru terus tumbuh hingga menebal, merah dan berukuran lebih besar daripada luka itu sendiri, disertai dengan rasa panas, gatal, bahkan nyeri.
Adapun keloid dapat disebabkan oleh berbagai luka, seperti luka bakar, luka bekas tindik, luka bekas operasi, luka tergores, dan luka cakar.
"Mencegah terjadinya luka dan berdampak pada keloid, tentu lebih baik. Namun jika luka pada tubuh timbul menjadi keloid, hal ini dapat ditangani sampai sembuh"', tutur dokter spesialis Siloam Hospitals Balikpapan, dr. Arie Wibisono, Sp. BP-RE., dalam keteragan pers yang diterima Suara.com, Sabtu, (3/10/2020).
Baca Juga: Alasan Mengapa Meghan Markle Menolak Kakinya Difoto, Apa Itu?
Keloid, menurut Arie, dapat diturunkan secara genetik dalam keluarga. Artinya seseorang berpotensi memiliki keloid saat terluka, jika orangtua mereka juga memiliki keloid.
Kabar baiknya, menurutu Arie, keloid sendiri sebenarnya bisa disembuhkan.
Ia mengungkapkan bahwa proses penyembuhan bisa melalui operasi pembedahan, radiasi, laser atau penyuntikan, terapi kombinasi pressure garment merupakan sejumlah cara untuk menghilangkan keloid.
"Seluruh jaringan rumah sakit Siloam dan di Siloam Hospitals Balikpapan- pun telah menyediakan fasilitas ini guna proses menghilangkan dan menyembuhkan keloid", tutur Arie Wibisono.
Berikut sejumlah langkah guna menghilangkan dan menyembuhkan keloid.
Baca Juga: Menghilang 3 Minggu, Kim Jong Un Muncul dengan Bekas Luka di Tangan
Operasi
Dokter akan melakukan operasi untuk memotong sebagian keloid tersebut. Cara yang satu ini memiliki risiko timbul keloid lainnya yang lebih besar pada luka operasi. Untuk meminimalkan risiko tersebut, dokter dapat mengombinasikan operasi dengan tindakan lain, misalnya dengan injeksi steroid dan pressure garment pada bekas luka.
Suntikan kortikosteroid pada keloid
Cara menghilangkan keloid dengan suntikan kortikosteroid tergolong aman, tetapi cukup sakit. Suntikan kortikosteroid akan diberikan pada bagian keloid secara rutin satu atau dua minggu sekali, hingga bagian keloid mengempis.
Meski begitu, suntikan ini bisa membuat bagian keloid yang sudah mengempis menyisakan warna putih / belang / cekung sebagai efek samping injeksi kortikosteroid permukaan kulit.
Cryotherapy
Cara yang satu ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang akan membekukan keloid. Prosedur ini bisa mengempiskan keloid, tapi biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
Laser
Laser dapat membantu meratakan keloid dan membuat warna merahnya menjadi lebih pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa kali.
Silikon Gel
Cara ini menggunakan gel silikon yang dibalutkan pada bagian kulit yang ditumbuhi keloid. Hasil dapat bervariasi pada tiap penderita dan penggunaannya harus dilakukan selama beberapa bulan.