Suara.com - Serangan jantung termasuk kondisi serius dan mematikan akibat penyakit jantung koroner. Departemen Kesehatan Layanan Kemanusiaan mengatakan kejang arteri koroner bisa menyebabkan serangan jantung.
Kondisi ini memang tidak terlalu umum, tapi kejang arteri koroner yang parah, yaitu pengetatan arteri koroner bisa memotong aliran darah ke jantung.
Kondisi ini berbeda dengan penyakit arteri koroner, suatu kondisi di mana plak menumpuk di dinding arteri.
Pada penyakit arteri koroner dilansir dari Express, zat lilin (plak) menumpuk selama beberapa tahun dalam proses yang dikenal sebagai aterosklerosis. Akhirnya, area plak bisa pecah di dalam arteri menyebabkan pembekuan darah terbentuk di permukaan plak.
Baca Juga: Komplikasi Virus Corona, Ahli Inggris Sebut Pasien Bisa Alami Psikosis
Jika bekuan darah semakin besar, maka kondisi itu bisa menghalangi sebagian besar atau seluruh aliran darah melalui arteri koroner.
Setiap otot jantung yang rusak akan memiliki jaringan parut. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah lebih parah dan berlangsung lama.
Sedangkan, kejang arteri koroner bisa terjadi di area yang tidak terpengaruh oleh aterosklerosis. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kejang pada lapisan otot di dinding pembuluh darah.
Jenis kejang ini bisa dikaitkan dengan stres atau emosional, yang bisa menyebabkan serangan jantung lebih parah.
Penyebab terkait lainnya bisa jadi berasal dari paparan flu ekstrem, merokok dan mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti kokain.
Baca Juga: Donald Trump Positif Virus Corona, Kenali Efek Covid-19 pada Lansia
British Heart Foundation (BHF) menyebut kejang arteri koroner sebagai varian angina atau ptinzmetal angina. Biasanya kondisi ini menyebabkan nyeri dada tidak stabil dan sesak yang bisa menyebar ke lengan atau rahang.
Gejala ini bisa muncul secara spontan dan terjadang dikaitkan dengan siklus menstruasi pada beberapa kasus.
Biasanya dokter mendiagnosis kejang arteri koroner menggunakan angiogram untuk memberikan gambar sinar-X arteri jantung. Sementara itu, dokter menyuntikkan asetilkolin, bahan kimia yang digunakan untuk melemaskan atau melebarkan pembuluh darah.
Jika pembuluh darah malah menyempit (vasospasme), dokter dapat mendiagnosis kejang arteri koroner. Tapi, Kejang juga mungkin terkait dengan area peradangan di dalam dinding pembuluh darah.