Mesti Tahu Nih, Begini Pertolongan Pertama Saat Terinfeksi Rabies

Sabtu, 03 Oktober 2020 | 01:15 WIB
Mesti Tahu Nih, Begini Pertolongan Pertama Saat Terinfeksi Rabies
Ilustrasi vaksin rabies. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hewan yang terinfeksi rabies jika menularkan ke manusia bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Bahkan hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan infeksi rabies. 

Dokter penyakit dalam dr. Shiella Gunawan Sp.PD menyampaikan bahwa pasien rabies biasanya hanya diberikan obat penenang saat menjalani pengobatan.

"Gak ada (obatnya). Jadi paling kita hanya kasih obat seperti penenang, isolasi pasien di ruang khusus, di mana tidak ada cahaya. Obat spesifik rabies tidak ada. Jadi rata-rata kemungkinan 99,9 persen meninggal kalau sudah kena rabies," kata Shiella saat siaran langsung Instagram bersama rumah sakit Mitra Keluarga, Jumat (2/10/2020).

Ia menjelaskan, tindakan medis pertama yang biasanya dilakukan untuk menolong orang yang terinfeksi rabies dengan mencuci luka gigitan atau cakaran hewan dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Kemudian diberikan antiseptik berupa alkohol 70 persen dan segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Begini Pertolongan Pertama Pada Orang Cedera

Di rumah sakit nantinya pasien harus mendapatkan vaksin beberapa kali untuk mencegah virus makin menyebar ke tubuh. 

Ilustrasi anjing rabies [shutterstock]
Ilustrasi anjing rabies [shutterstock]

"Kalau ada orang terkena gigitan anjing atau hewan rabies, tergantung lukanya. Kalau dalam risiko tinggi biasanya diberikan serum imunoglobulin di dekat luka dan sekitarnya. Sisanya kita suntik di bokong langsung berikan vaksin antirabies pada hari ke-0, hari ke-3, 7, 21, dan 28 itu diberikan bareng (dengan serum). Tapi di berikan di area yang berbeda," paparnya.

Meski berisiko fatal, rabies sangat bisa dicegah dengan vaksin pra eksposure, tambah Shiella. Biasanya, vaksin antirabies itu dilakukan oleh orang yang bekerja di laboratorium yang banyak berinteraksi dengan virus, peneliti virus rabies, pekerja di margasatwa, juga dokter hewan.

Hanya saja, ia mengingatkan bahwa vaksin tersebut tidak akan memberikan kekebalan seumur hidup. Sehingga pemberiannya harus diulang beberapa kali.

"Hanya bertahan beberapa bulan paling lama satu tahun. Kalau sudah divaksin harus rutin dicek antibodi setiap enam bulan. Kalau kurang dari setengah harus ditambah lagi. Jadi tidak bisa memberi kekebalan seumur hidup," ucapnya.

Baca Juga: Sterilisasi Kucing dan Vaksinasi Gratis Sambut Hari Rabies Sedunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI