Suara.com - Rabies termasuk penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui hewan. Gejala umumnya hampir sama dengan infeksi virus lainnya, seperti demam dan mual.
Namun, dokter spesialis penyakit dalam dr. Shiella Gunawan Sp.PD menjelaskan bahwa gejala khas dari pasien rabies biasanya takut dengan air dan udara.
"Kalau pada manusia akan menimbulkan gejala seperti demam, mual, sakit tenggorok, sakit kepala hebat. Itu gejala mula. Kemudian begitu sampai ke otak pasien akan merasa bingung, gelisah, paling khas adalah takut air itu kemungkinan besar rabies. Kemudian takut udara, kalau kita kipas-kipas dia takut," jelas dokter Shiella dalam siaran langsung Instagram bersama RS Mitra Keluarga, Jumat (2/10/2020).
Jika infeksi makin parah, pasien akan mengalami kejang bahkan sampai berakibat kematian. Shiella menyampaikan bahwa infeksi rabies belum ada obatnya sehingga kemungkinan besar pasien akan meninggal.
Baca Juga: Selain Corona, 5 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
"Kalau sudah tambah berat dia akan kejang, kemudian koma, akhirnya menimbulkan kematian. Karena belum ada obatnya, pasien rabies 99,9 persen dipastikan meninggal," ucapnya.
Rabies bisa ditularkan melalui hewan yang terinfeksi seperti anjing dan kucing. Shiella menjelaskan bahwa rabies tidak hanya bisa ditularkan melalui gigitan hewan saja.
"Bisa ditularkan melalui gigitan, cakaran, dan jilatan. Jadi air liur yang membawa virus itu menjilat luka yang terbuka. Akan masuk dari luka tersebut masuk ke saraf sampai ke pusat dan menimbulkan gejala rabies. Kalau misal kulit utuh tidak ada luka itu aman," ujarnya.