Suara.com - Sebuah studi yang telah diterbitkan pada The Journal of Personality meneliti tipe karakter seseorang yang memungkinkan percaya terhadap teori konspirasi. Penelitian ini dilakukan pada 1.927 orang secara virtual.
Malansir dari Insider, para peneliti menentukan seberapa besar kemungkinan setiap peserta percaya pada teori konspirasi. Untuk melakukan ini, mereka meminta setiap orang untuk menilai pernyataan konspirasi.
Para peneliti menemukan bahwa sekitar 60 persen peserta tidak mempercayai konspirasi, tetapi 40 persen sisanya percaya.
Para peneliti kemudian menjalankan tes lain untuk menganalisis ciri-ciri kepribadian individu subjek. Setiap peserta diberi tes ciri kepribadian di mana mereka menjawab seberapa besar mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tertentu.
Baca Juga: Sosok Wanita Seperti Apa Diri Anda? Tes Kepribadian Ini Akan Mengungkapnya!
"Korelasi antara ciri-ciri kepribadian tertentu dan kecenderungan untuk percaya konspirasi itu kecil," kata ketua peneliti Shauna Bowes kepada Insider.
"Tetapi masih menawarkan wawasan tentang bagaimana kepribadian memengaruhi perilaku," imbuhnya.
Menurut Bowes, orang-orang dengan kepribadian narsis, impulsif, tidak terikat, memiliki gangguan kecemasan atau depresi lebih cenderung percaya pada teori konspirasi tertentu.
"Hal-hal itu mungkin tidak selalu bergantung pada individu yang sama, tetapi ini adalah sifat antar individu yang membuatnya lebih mungkin untuk tidak mempertanyakan keyakinan karena telah yakin dengan teori konspirasi atau menemukan kenyamanan di dalam keyakinannya tersebut," kata Bowes.
Bowes juga mengatakan bahwa mengurai sifat tertentu atau pola dasar kepribadian untuk orang yang rentan konspirasi adalah hal yang sulit karena ada begitu banyak faktor.
Baca Juga: Kamu Ekstrover atau Introver? Coba Ikut Tes Kepribadian Ini!