Simak, Dokter Anak Ungkap Alasan Berat Badan Bayi Mandek di Usia 4-6 Bulan

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 18:02 WIB
Simak, Dokter Anak Ungkap Alasan Berat Badan Bayi Mandek di Usia 4-6 Bulan
ilustrasi berat badan bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga tahun pertama kehidupan menjadi masa emas pertumbuhan bagi anak. Saat itu lah pertumbuhan berat badan, tinggi badan juga otak tengah berkembang pesat.

Khususnya saat masih berusia di bawah satu tahun, pertumbuhan berat badan bayi per hari disarankan harus sesuai dengan range usianya.

Dokter spesialis anak dr. I Gusti Nyoman Ayu Partiwi menjelaskan usia di bawah tiga bulan, rata-rata kenaikan berat badan bayi per hari yang ideal adalah 20-30 gram per hari.

Namun setelah usia di atas empat bulan pertambahan beat bayi umumnya bisa berkurang menjadi hanya 15-20 gram per hari.

Baca Juga: Penambahan Berat Badan Anak Terganggu, Bisa Jadi Gejala Awal Stunting Loh!

Menurut dokter Tiwi, kondisi itu biasanya dipengaruhi dengan konsumsi ASI si bayi, terutama yang ekslusif hingga enam bulan.

"Bayi ASI ekslusif usia 4-6 bulan itu harus hati-hati karena seringkali kali sudah ada gangguan," kata Tiwi dikutip dari siaran IGTV akun Ayah&Bunda.

Ia menjelaskan, gangguan itu disebabkan penurunan konsumsi ASI yang disebabkan bayi mudah teralihkan saat sedang menyusu. Juga kualitas ASI yang mulai menurun kaar proteinnya.

Selain itu, bagi ibu pekerja, saat bayi telah berusia 4 bulan akan mulai kembali bekerja sehingga mempengarauhi volume ASI yang didapatkan bayi.

"Di samping kualitas ASI menurun, ibu mulai aktif bekerja 10 jam meninggalkan bayi. Jadi penting mengajarkan ibu berapa volume ASI yang harus masuk ke bayi," ucapnya.

Baca Juga: Berat Badan Bayi Jadi Parameter Utama Pertumbuhan, Berapa yang Ideal?

Sebelumnya, dr Tiwi juga mengingatkan risiko stunting yang bisa terlihat ketika anak mengalami masalah penambahan berat badan.

"Stunting tidak terjadi tiba-tiba, selalu diawali dengan berat badan tidak optimal. Berat badan itu berubah dulu tidak optimal baru tinggi badan berubah," ujarnya.

Evaluasi penambahan berat badan bisa jadi deteksi dini mencegah stunting, tambah dokter Tiwi. Ia mengingatkan, jangan menunggu anak menjadi stunting untuk melakukan deteksi.

Ia menjelaskan bahwa usia tiga bulan pertama adalah penambahan berat badan anak paling cepat terjadi. Rata-rata kenaikan harus terjadi antara 150-250 gram per minggu atau 600 gram hingga 1 kilo per bulan.

Namun setelah usia bayi di atas enam bulan dan mendapatkan MPASI, penambahan berat badan bayi umumnya melambat.

"Kunci cegah stunting hanya dua. Pertama pemberian ASI baik dan MPASI optimal. Kalau keduanya bisa dilakukan harusnya tidak ada berat badan tidak naik," jelasnya.

Menurut Tiwi, kedua kunci itu menjadi penting karena gangguan penambahan berat badan pasti akan selalu terjadi terlebih dahulu sebelum anak mengalami stunting. Terutama pada anak yang lahir prematur, risiko mengalami stunting bisa lebih besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI