Gara-gara Tes Swab Virus Corona, Wanita Ini Alami Kebocoran Otak

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 14:44 WIB
Gara-gara Tes Swab Virus Corona, Wanita Ini Alami Kebocoran Otak
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tes swab yang mengusap sampai dalam hidung salah satu metode yang paling efektif mendeteksi virus corona Covid-19 secara akurat. Namun, seorang wanita justru mengalami kebocoran otak akibat tes swab untuk virus corona.

Mulanya, wanita itu pergi ke dokter setelah merasakan ada rasa logam di mulutnya, pilek, dan sakit kepala. Ia juga mengatakan lehernya terasa kaku dan matanya sensitif terhadap cahaya.

Wanita usia 40 tahun ini lantas mengaku baru-baru ini menjalani tes virus corona Covid-19 sebelum menjalani operasi untuk mengatasi hernia kepada petugas medis.

Namun, ia mengaku mengalami pilek, sakit kepala, dan muntah tak lama setelah operasi. Selama pemeriksaan, petugas medis di Rumah Sakit University of Lowa, Lowa City, Amerika Serikat menemukan ada massa di tengah rongga hidung kanannya.

Baca Juga: Berapa Harga Remdesivir? Ini Penjelasan Kisaran Harga Obat Virus Corona

Ternyata tes swab itu membuat massanya kering dan ada cairan serebrospinal yang ditemukan di otak atau tulang belakangnya.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Hasil pemindaian pun menunjukkan wanita itu memiliki ensefalokel 1,8 cm, sejenis tonjolan dari otak yang meluas ke rongga hidung.

Lalu, hasil pemindaian itu dibandingkan dengan gambar dari CT scan yang dilakukan pada 2017, tetapi tidak ada diagnosis yang pasti.

Akhirnya, wanita itu disarankan operasi untuk mengatasi ensefalokel dan pemantauan neurologis pasca operasi.

Para dokter yang merawatnya pun meyakini kondisi wanita itu sebagai kasus pertama kebocoran cairan serebrospinal pada otak setelah menjalani tes swab virus corona Covid-19.

Baca Juga: Sehat dan Berkhasiat, 4 Minuman yang Tingkatkan Kemampuan Otak

Namun, mereka tidak percaya tes swab virus corona bisa menyebabkan pelanggaran tulang dasar tengkorak karena wanita itu memiliki cacat yang tak terdiagnosis.

Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa bentuk pengujian invasif menyebabkan trauma pada encephalocele yang sudah ada sebelumnya.

"Seseorang harus mempertimbangkan metode alternatif untuk skrining hidung pada pasien dengan kelainan dasar tengkorak, pernah menjalano operasi sinus atau kondisi yang memengaruhi erosi dasar tengkorak," jelas para petugas medis dikutip dari The Sun.

Usap hidung juga dikenal sebagai tes antigen yang dirancang untuk memeriksa seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak. Sampel ini diambil dengan menggunakan swab dari dalam hidung dan tenggorokan sebelum diuji di laboratorium.

Walau begitu, petugas medis tidak bisa memberi tahu pasien sedang terinfeksi virus corona atau tidak dalam 72 jam karena laboratorium butuh waktu berharu-hari untuk melakukan uji coba.

Namun, sekarang ini banyak jenis tes virus corona Covid-19 baru yang mulai muncul dan hasilnya bisa keluar dalam 90 menit. Tes virus corona Covid-19 ini juga mengambil sampel dari air liur dan hidung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI