Suara.com - Afrika Selatan akhirnya membuka perbatasan negara yang tutup sejak Maret lalu, demi mencegah infeksi virus Corona Covid-19.
Dilansir Anadolu Agency, Afrika Selatan membuka perbatasannya untuk pelancong internasional, kecuali mereka yang datang dari negara-negara berisiko tinggi Covid-19.
Pemerintah telah menetapkan 60 negara sebagai berisiko tinggi, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan beberapa negara di Timur Tengah dan Amerika Latin.
Afrika Selatan telah menutup perbatasannya sejak Maret untuk membendung penyebaran Covid-19.
Baca Juga: AP I Inisiasi Penerbangan Khusus Turis Asing Korea-Bali
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan bahwa semua pelancong yang mengunjungi Afrika Selatan diharapkan tetap mematuhi aturan kesehatan, diantaranya wajib memakai masker, menjaga jarak di ruang publik, dan mencuci tangan.
Wisatawan juga diharuskan untuk menjalani tes PCR (polymerase chain reaction) selambat-lambatnya 72 jam sejak keberangkatan dari negara asalnya.
"Tes ini harus dilakukan oleh seorang tenaga medis bersertifikat. Hasil tes harus disertai nama dan tanda tangan tenaga medis tersebut," kata Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Naledi Pandor saat konferensi pers pada Kamis.
"Wisatawan juga harus menginformasikan alamat mereka jika mereka perlu melakukan karantina mandiri di sini," tambah dia.
Afrika Selatan adalah destinasi populer bagi sebagian besar pelancong bisnis dan wisata, dan pembukaan kembali perbatasan diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata yang terdampak pembatasan perjalanan.
Baca Juga: Sepanjang Agustus, Hanya 165 Ribu Turis Asing Kunjungi Indonesia
Indonesia Masih Dihindari Turis Asing
Sementara itu di Indonesia, belum terlihat adanya peningkatan turis asing sejak diberlakukannya adaptasi kehidupan baru (new normal).
Selama Agustus hanya 165 ribu wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah kunjungan turis asing tersebut naik tipis 4,45 persen dari Juli sejumlah 157,9 ribu kunjungan.
Namun, bila dibandingkan kunjungan pada Agustus tahun lalu sebanyak 1,53 juta kunjungan, maka terjadi penurunan tajam 89,22 persen.
"Wisatawan yang datang pada Agustus untuk urusan bisnis atau tugas kerja dan misi di Indonesia,” ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).
Dia mengatakan sebagian besar turis mancanegara yang datang masuk melalui jalur darat sebesar 107,6 ribu kunjungan atau 65 persen dari total turis asing.
Lewat jalur laut sebanyak 51,7 ribu kunjungan atau 31 persen, sedangkan melalui jalur udara hanya 5,6 ribu kunjungan atau 4 persen.
Turis terbanyak berasal dari Timor Leste dengan jumlah 89,4 ribu kunjungan atau 54,2 persen dari total turis.
Selanjutnya, turis asal Malaysia sebanyak 58,3 ribu kunjungan atau 35,3 persen, dan turis asal China sebanyak 3,7 ribu kunjungan atau 2,2 persen.
Dari Januari hingga Agustus total turis asing datang hanya 3,41 juta orang atau turun sangat dalam 68,17 persen dari periode yang sama tahun lalu sejumlah 10,71 juta kunjungan.