Suara.com - Jantung jadi salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan sebagai komorbid pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus pasien Covid-19 meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Virus SARS CoV 2 ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat. Sehingga mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat," ujar dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA melalui rilis BaBe 1-on-1 yang diterima suara.com Jumat (2/10/2020).
Meski begitu, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga hanya karena alasan takut terpapar virus. Menurut dr. Rien, olahraga bagi pasien penyakit jantung, terutama yang sudah mengalami serangan jantung, dapat membantu agar serangan tidak terjadi kembali.
Nah, supaya olahraga tetap aman di tengah pandemi ini, simak beberapa tips dari dr. Rien berikut ini.
Baca Juga: WHO: 20 Persen Kematian Akibat Penyakit Jantung Berkaitan dengan Tembakau
- Lakukan olahraga berintensitas ringan (maksimal 150 menit/minggu) atau intensitas sedang (75 menit/minggu).
- Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia.
- Lakukan olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50 persen hingga 70 persen dari jumlah maksimal. Sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.
- Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1,5 meter, serta cuci tangan dengan sabun.
- Tetap mengonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung.