Usia Ideal Untuk Hamil, Ini Kata Dokter!

Jum'at, 02 Oktober 2020 | 07:41 WIB
Usia Ideal Untuk Hamil, Ini Kata Dokter!
Ilustrasi ibu hamil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usia menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan perempuan untuk hamil. Tak hanya itu, usia juga bisa berpengaruh terhadap tingkat keselamatan ibu hamil dan janin. Lantas, berapa usia ideal untuk hamil?

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K), mengatakan usia optimal seorang wanita untuk hamil adalah 20-35 tahun. Dan di bawah usia itu tidak dianjurkan karena berpotensi persalinan prematur.

“Golden age kehamilan antara 20 dan 35 (tahun), karena secara psikologis itu adalah yang terbaik untuk segalanya, kesehatan seorang ibu serta psikis si ibu dalam mengambil keputusan. Risiko untuk kegugurannya pun kecil hanya 9-17 persen,” ucap dr. Ali kepada awak media dalam acara webinar dengan tema ‘Tantangan Kehamilan Usia 20, 30, 40’ pada Kamis (01/10/2020).

Untuk kehamilan di usia di bawah 20 tahun, digolongkan ke dalam kehamilan remaja. Usia remaja adalah usia di mana masih terjadi pertumbuhan dan perkembangan sebagai ibu hamil. Dampak kehamilan usia remaja akan rentan mengalami anemia, pertumbuhan janin terhambat, persalinan prematur, preeklamsia, dan angka kematian bayi tinggi.

Baca Juga: Wanita Muslim yang Hamil Ditinju dan Diinjak Lelaki di Kafe

Sedangkan, kehamilan pada rentang usia 35-40 tahun adalah sebaiknya waspada. Hal ini dikarenakan kehamilan yang akan dihadapi wanita pada usia tersebut bisa meningkatkan risiko mengalami keguguran.

Sedangkan bila hamil di usia lebih dari 40 tahun, cenderung mulai memiliki banyak masalah kesehatan, seperti hipertensi, diabetes mellitus, hingga masalah jantung. Oleh karena itu, tak dianjurkan karena sering kali disertai komplikasi serius.

“Komplikasi patut diwaspadai ketika hamil pada usia 40 tahun ke atas. Kondisi sel telur juga saat usia itu sudah mulai menurun dan dapat menyebabkan meningkatnya kejadian janin cacat karena kelainan kromosom, seperti sindrom down, kemudian keguguran, dan termasuk blighted ovum,” pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI