Agar Penularan Covid-19 Turun, Mulut dan Hidung Harus Dianggap Aurat

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 18:09 WIB
Agar Penularan Covid-19 Turun, Mulut dan Hidung Harus Dianggap Aurat
Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masker atau penutup wajah kini menajadi sebuah kewajiban semasa pandemi Covid-19. Bahkan, Dokter spesialis bedah orthopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit YARSI dr Norman Zainal menyebut bahwa hidung dan mulu sebagai aurat yang perlu ditutup selama pandemi.

"Saya yakin penularan Covid-19 akan turun drastis ketika hidung dan mulut dianggap sebagai aurat, sehingga orang merasa malu ketika berbicara tanpa menggunakan masker," kata Norman dikutip dari ANTARA, Kamis, (1/10/2020). 

Menurutnya, jika seseorang telah menganggap hidung dan mulut sebagai aurat, ia akan malu ketika bertamu dengan tetangganya karena dianggap tidak sopan.

Bila hal itu bisa terjadi, Norman meyakini penularan Covid-19 akan menurun drastis. Oleh sebab itu, lanjut dia, sosialisasi penggunaan masker perlu menjadi salah satu fokus dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut Mini Lockdown Lebih Efektif dari PSBB, Ini Alasannya

"Masker adalah alat mencegah menularkan dan tertular dari COVID-19, yang secara teoritis, ilmiah, dan akal sehat bisa diterima dan diyakini secara mekanik dapat mencegah penularan," tuturnya.

Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]

Seperti diketahui, ada sejumlah masker yang bsa digunakan untuk mencegah penularan virus corona Beberapa di antaranya ialah masker bedah N-96, dan masker bedah biasa.

"Angka 95 pada masker ini berarti 95 persen diyakini dapat mencegah droplet. Saya menggunakan masker ini di ruang operasi karena selama pandemi ini tetap harus melakukan operasi dan kita tidak tahu yang dioperasi positif Covid-19 atau tidak. Alhamdulillah sampai sekarang selamat," katanya.

Menurut Norman, sebenarnya sudah banyak sosialisasi penggunaan masker yang dilakukan. Namun, masih belum ada keteladanan di masyarakat untuk memakai masker.

"Masih kita masih sangat paternalistik. Melihat seperti apa tokoh panutannya. Karena itu, pemerintah dan Satgas perlu memberikan edukasi, tidak hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada para tokoh panutan itu agar bisa memberikan keteladanan yang baik," tuturnya.

Baca Juga: Nasib Pedagang Kecil di Tengah Pandemi, Tidak Bayar Sewa Tempat Disegel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI