Suara.com - Indonesia kembali melaporkan lebih dari 4.100 kasus baru Covid-19 dalam sehari, dan berpeluang menyusul Filipina sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara.
Dilansir Anadolu Agency, Filipina mengonfirmasi 2.415 infeksi baru Covid-19 pada Kamis (1/10/2020), sehingga total kasus naik menjadi 314.079.
Departemen Kesehatan mengatakan 83 persen di antaranya terinfeksi dalam dua pekan terakhir.
Sebagian besar kasus baru itu berasal dari Metro Manila, episentrum wabah, yaitu 930.
Baca Juga: Doni Monardo: Pemakaian Masker Harus Benar
Disusul kemudian oleh Cavite (238), Rizal (128), Laguna (123), dan Negros Occidental (103).
Filipina juga mencatat 771 pasien kembali pulih dari Covid-19, sehingga total kepulihan menjadi 254.223.
Sementara 59 nyawa terenggut karena Covid-19, sehingga total kematian naik menjadi 5.562.
Dengan begitu, saat ini terdapat 54.924 kasus aktif yang masih menjalani perawatan atau karantina.
Sementara itu Indonesia melaporkan 4.174 kasus baru, sehingga total kasus menjadi 291.182 orang.
Baca Juga: Dicurigai Korupsi Dana COVID-19, Wali Kota Tangerang Dilaporkan ke Polisi
Kementerian Kesehatan mencatat kasus sembuh bertambah 3.540 orang dan 116 pasien meninggal dalam 24 jam terakhir.
Total kasus sembuh menjadi 218.487 orang, sedangkan kasus kematian berjumlah 10.856 orang.
Kasus aktif berjumlah 61.839 orang dan sebanyak 135.480 orang masih berstatus suspect.
Kasus terbanyak dalam 24 jam terakhir dilaporkan oleh Jakarta (1.253 kasus), Jawa Barat (559 kasus), Jawa Timur (314 kasus), dan Jawa Tengah (299 kasus).
Sementara itu, kasus kematian tertinggi dalam 24 jam terakhir dilaporkan oleh Jawa Timur yakni 30 orang.
Indonesia sejauh ini telah mengetes 2 juta orang dengan jumlah sampel spesimen berkisar 3,3 juta.
Namun menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengetesan belum merata di seluruh provinsi.
WHO, melalui laporan perkembangan situasinya yang dirilis pada Kamis, mencatat baru dua provinsi yang secara konsisten memenuhi standar WHO selama tiga minggu terakhir yakni Jakarta, Sumatra Barat, dan Papua Barat.
WHO menetapkan standar minimal tes sebesar 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Jakarta, sebagai wilayah paling terdampak, mampu mengetes hingga enam orang per 1.000 penduduk per minggu.