1.767 Kasus Baru Dalam Sehari, Yordania Bersiap Lakukan Lockdown Total

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 16:38 WIB
1.767 Kasus Baru Dalam Sehari, Yordania Bersiap Lakukan Lockdown Total
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sempat menjadi negara Timur Tengah teraman dari pandemi COVID-19, Yordania justru tengah bersiap melakukan lockdown total. Kenapa?

Dilansir ANTARA, Yordania pada Rabu (30/9) memperingatkan bahwa karantina wilayah (lockdown) penuh, yang berpotensi menghancurkan ekonominya yang rentan, terpaksa diterapkan kembali setelah mencatat 1.767 kasus baru COVID-19, jumlah harian tertinggi sejak kemunculan wabah itu.

Jumlah keseluruhan negeri itu atas infeksi yang terkonfirmasi saat ini mencapai 11.816 dengan 61 kematian sejak kasus pertama muncul pada awal Maret, Menteri Kesehatan Saad Jaber mengatakan dalam satu pernyataan.

Yordania, yang memiliki beberapa dari jumlah infeksi terendah di kawasan dalam beberapa bulan pertama persebaran pandemi, mengalami peningkatan jumlah harian yang mengkhawatirkan bulan ini.

Baca Juga: Kalbe Farma Jual Obat untuk Pasien Corona Rp 3 Juta per Dosis

Para pejabat kesehatan mengatakan negeri itu sekarang menghadapi satu persebaran komunitas.

Pemerintah bisa terpaksa memberlakukan karantina wilayah penuh yang akan melumpuhkan aktivitas harian dan menangguhkan bisnis bila lonjakan kasus yang membahayakan sulit diatasi otoritas kesehatan, juru bicara pemerintah Amjad Adailah mengatakan.

"Ini masalah yang tak seorang pun inginkan," katanya merujuk pada kasus-kasus harian yang berlipat dalam pekann ini.

Pemerintah juga meningkatkan hukuman penjara hingga satu tahun bagi siapa pun yang menyelenggarakan pernikahan, pesta, penguburan atau kumpul-kumpul bersama lebih dari 20 orang yang hadir, dalam langkah-langkah mutakhir untuk menerapkan pengamanan kesehatan.

Penutupan dua pekan sekolah-sekolah diperluas untuk lebih dari dua juta murid, yang belum lama memulai lagi bersekolah pada awal September setelah libur lima bulan.

Baca Juga: 28 Napi Lapas Perempuan Pekanbaru Kena Covid-19, Fasilitas Isolasi Terbatas

Masjid-masjid dan tempat-tempat kerja, betapapun, akan diizinkan bukan kembali pada Kamis, berbarengan dengan restoran-restoran, tapi dengan pengamanan kesehatan yang jauh lebih ketat.

Pemerintah khawatir karantina wilayah penuh akan memberikan pukulan menghancurkan pada perekonomian yang bergantung pada bantuan, yang diramal menyusut enam persen tahun ini, kemerosotan pertama dalam beberapa dasawarsa.

Yordania juga menghadapi pengangguran, kemiskinan yang makin parah, dan kemungkinan keresahan warga di masa datang.

Para pejabat mengatakan mereka akan memaksakan pada Kamis karantina kamp Baqaa di pinggiran ibu kota, salah satu dari kamp-kamp pengungsi Palestina di Timur Tengah.

Kamp itu menampung lebih dari 200.000 orang, namun mencatat banyak infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI