Bukan Katun, Peneliti AS Sebut Masker Sutra Lebih Efektif Cegah Corona

Rauhanda Riyantama | Rosiana Chozanah
Bukan Katun, Peneliti AS Sebut Masker Sutra Lebih Efektif Cegah Corona
Ilustrasi memakai masker. (Pexels)

Masker dari kain sutra disebut sama efektifnya dengan masker bedah.

Suara.com - Ketika membandingkan bahan kain apa yang bagus untuk melindungi diri kita sendiri dari virus corona, jawabannya adalah kain sutra, menurut studi baru dari Universitas Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.

Dalam penelitian, sutra terbukti lebih nyaman digunakan untuk bernapas dan tidak lembap, tulis peneliti, dilansir Fox News.

Menurut penelitian yang terbit dalam jurnal Plus One lagi, sutra memiliki sifat antimikroba, antibakteri, dan antivirus alami, dan hasilnya mirip dengan masker bedah.

Jadi, mereka menyimpulkan bahwa masker sutra mungkin bisa menjadi alternatif yang sama efektifnya dengan masker bedah, mengingat pasokan masker jenis ini mulai terbatas.

Baca Juga: Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending

Lebih penting lagi, tembaga yang ditemukan dalam sutra terbukti bermanfaat.

Ilustrasi kain sutra (Pixabay)
Ilustrasi kain sutra (Pixabay)

"Sutra mengandung tembaga di dalamnya, yang dihasilkan dari makanan ulat sutra," jelas Patrick Guerra, asisten profesor biologi di Fakultas Seni dan Sains Universitas Cinncanti.

Ia menambahkan, penelitian sebelumnya membuktikan bahwa tembaga memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan virus.

Untuk studi ini, peneliti menguji kain katun, poliester, dan beberapa jenis sutra. Mereka menilai seberapa efektif masing-masing kain menghalangi droplet.

"Katu menahan kelembapan seperti spons (busa). Tapi sutra bisa 'bernapas'. Lebih tipis dari katun dan cepat kering," sambungnya.

Baca Juga: Cerah Tanpa Kusam! 4 Peel Off Mask FAV Beauty untuk Semua Masalah Kulit

"Jika Anda memakai lapisan sutra, itu akan mencegah tetesan pernapasan menembus dan diserap. Penelitian terbaru oleh penleiti lain juga menemukan bahwa menambah lapisan sutra meningkatkan efisiensi panyaringan," lanjutnya.

Guerra sekarang sedang mempelajari berapa lama virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, dapat hidup di sutra dan bahan lainnya.