Studi: Menstruasi Tak Teratur atau Lama Berisiko Alami Kematian Dini

Kamis, 01 Oktober 2020 | 14:27 WIB
Studi: Menstruasi Tak Teratur atau Lama Berisiko Alami Kematian Dini
Ilustrasi perempuan sedang alami menstruasi. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau jarak siklus terlalu lama berisiko mengalami kematian dini. Risiko kematian berkisar kurang dari 70 tahun. Hal ini dinyatan dalam sebuah peneitian yang diterbitkan pada jurnal The BMJ.

Melansir dari Medical Xpress, siklus menstruasi yang tidak teratur dan terlalu lama baik bagi remaja atau bagi perempuan pada umumnya sering kali dikatkan dengan berbagai risiko penyakit. Beberapa penyakit yang sering kali terkait adalah masalah menstruasi adalah kanker ovarium, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental.

Dalam hal ini, tim peneliti yang berbasis di Amerika Serikat mulai mengevaluasi apakah siklus menstruasi yang tidak teratur atau panjang bisa dikaitkan dengan kematian dini atau sebelum usia 70 tahun.

Temuan mereka didasarkan pada data dari 79.505 perempuan pramenopause (rata-rata usia 38 tahun) tanpa riwayat penyakit kardiovaskular, kanker, atau diabetes. Para perempuan ini melaporkan durasi dan keteraturan siklus menstruasi mereka pada usia 14-17 tahun, 18-22 tahun, dan 29-46 tahun.

Baca Juga: Perlukah Perempuan Pakai Pantyliner Setiap Hari? Ini Penjelasan Ahli Obgyn

Selama 24 tahun masa tindak lanjut, 1.975 kematian dini terjadi sekitar di mana 894 kematian diakibatkan olah kanker dan 172 lainnya akibat penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, berat badan, gaya hidup, dan riwayat kesehatan keluarga, para peneliti menemukan bahwa perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang menstruasi teratur. 

Demikian pula, perempuan dengan jarak menstruasinya terlalu lama sekitar 40 hari atau lebih berisiko lebih mungkin meninggal secara dini. 

Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa penelitian mereka adalah jenis studi observasional. Oleh karena itu, tidak dapat ditentukan sebab akibatnya. 

Baca Juga: Punya Tanda Unik, Ini Arti Mimpi Mengalami Menstruasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI