Suara.com - Hari Vegetarian Dunia selalu bertepatan pada tanggal 1 Oktober, biasanya dirayakan oleh orang-orang yang menjalani pola makan tanpa daging.
Pola makan vegetarian ini dianggap sangat baik untuk kesehatan, tetapi juga ada efek buruknya. Seseorang yang menjalani diet vegetarian dipercaya memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada pemakan daging.
Karena itu dilansir dari WebMD, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kerugian menjalani pola makan vegetarian.
Kerugian
Baca Juga: Hari Vegetarian Dunia, Ternyata Pola Makan Ini Tingkatkan Risiko Stroke!
1. Risiko stroke
Peneliti Inggris mengikuti lebih dari 48 ribu pria dan wanita tanpa riwayat penyakit jantung atau stroke selama 18 tahun. Hasilnya, orang vegetarian memiliki risiko penyakit jantung 13 persen lebih rendah dan tingkat stroke 20 persen lebih tinggi.
Studi oleh Liz Weinandy, ahli diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center menemukan adanya kemungkinan diet vegetarian tidak menurunkan risiko stroke secara keseluruhan.
2. Kesehatan otak
Ahli lain mengatakan pola makan vegetarian bisa menyebabkan krisis kolin, yakni nutrisi penting untuk kesehatan otak dan fungsi lainnya. Biasanya nutrisi ini ditemukan dalam daging dan unggas.
Baca Juga: Ahli Inggris Akui Perkembangan Virus Corona Covid-19 Sudah Tak Terkendali
3. Rambut rontok
Kekurangan protein yang parah akibat diet vegetarian bisa menyebabkan kerontokan rambut. Karena, daging mengandung zat besi, vitamin B dan seng yang penting untuk pertumbuhan rambut.
Sedangkan, zat besi dalam kacang dan sayuran lebih sulit terserap. Sehingga orang yang menjalani diet vegetarian harus berhati-hati bila kekurangan zat besi.
4. Masalah suasana hati
Beberapa penelitian menemukan makan tanpa daging meningkatkan suasana hati, tetapi ada pula yang menemukan fakta sebaliknya. Bahkan penelitian terhadap 400 wanita menemukan vegetarian salah satu faktor yang meningkatkan risiko depresi.
Kelebihan
1. Kesehatan jantung
Orang yang menjalani pola makan nabati lebih sehat seperti bij-bijian memiliki risiko penyakit jantung 25 persen lebih rendah. Sedangkan, mereka yang mengonsusmi makanan nabati tidak sehat seperti produk hewani memiliki risiko penyakit jantung 32 persen lebih tinggi.
2. Diabetes
Beberapa penelitian menemukan bahwa vegetarian 2 kali lebih kecil kemungkinannya menderita diabetes tipe 2 dibandingkan non-vegetarian. Karena, orang yang menjalani diet vegetarian memiliki kadar gula darah yang lebih baik dan penurunan berat badan yang lebih banyak.
Selain itu, diet dengan mengonsumsi makanan nabati sehat bisa menurunkan risiko diabetes sebesar 34 persen. Sedangkan, konsumsi makanan nabati kurang sehat meningkatkan risiko diabetes sebesar 16 persen.