Orang Pertama yang Sembuh dari HIV Meninggal akibat Leukemia

Kamis, 01 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Orang Pertama yang Sembuh dari HIV Meninggal akibat Leukemia
Timothy Ray Brown (YouTube/CNN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang pertama yang sembuh dari human immunodeficiency virus (HI)V pada 2008 silam, Timothy Ray Brown, dilaporkan meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya, Rabu (29/9/2020).

Satu tahun sebelum ia dinyatakan bebas dari HIV Brown sempat menjalani operasi transplantasi sumsum tulang untuk menyembuhkan leukemia myeloid akut (AML) di Berlin, Jerman.

Sumsum tulang yang diterimanya berasal dari pendonor yang gennya membawa mutasi langka CCR5-delta 32, yang dapat membuat seseorang secara alami kebal terhadap HIV.

Meski sejak transplantasi Brown terbebas dari virus, namun enam bulan terakhir lelaki asal Amerika ini mengalami kekambuhan leukemia.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Ada Konsultasi Dokter Gratis Untuk Kanker Anak

Parahnya, dilansir CNN, kanker darah yang dideritanya sudah memasuki tulang belakang dan otaknya.

Timothy Ray Brown (YouTube/CNN)
Timothy Ray Brown (YouTube/CNN)

"Atas nama semua anggotanya dan Dewan Pengurus, International AIDS Society (IAS) mengirimkan belasungkawa kepada pasangan Timothy, Tim, keluarga dan teman-temannya," kata Adeeba Kamarulzaman, presiden IAS.

Kamarulzaman juga berterima kasih kepada dokter yang telah menangani Brown, Gero Hütter, karena telah membuktikan bahwa penyembuhan HIV adalah sesuatu yang mungkin.

Berdasarkan UNAIDS, komite bersama untuk program HIV-AIDS di PBB, ada 38 juta orang yang saat ini terinfeksi HIV atau AIDS di seluruh dunia.

Lebih dari dua tahun lalu, Adam Castillejo, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai 'pasien London', telah menyelesaikan terapi antiretroviral (ARV), menjadikannya orang kedua yang disembuhkan dari HIV.

Baca Juga: Dukungan Keluarga, Bisa Jadi Cara Ampuh Penyembuhan Kanker Payudara

Tidak seperti Brown, Castillejo hanya menjalani satu transplantasi sel induk, bukan dua dan tidak menjalani radioterapi ke seluruh tubuh sebagai bagian dari perawatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI