Sejarah Hari Lansia Internasional: Ciptakan Dunia Aman untuk Orang Tua

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 01 Oktober 2020 | 10:33 WIB
Sejarah Hari Lansia Internasional: Ciptakan Dunia Aman untuk Orang Tua
Ilustrasi pasangan lansia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Lansia Internasional dirayakan setiap tanggal 1 Oktober oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ada alasan khusus mengapa PBB merayakan Hari Lansia Internasional setiap tahunnya.

Dilansir dari laman resmi PBB, Hari Lansia Internasional pertama kali dicanangkan dalam sidang umum PBB 14 Desember 1990.

Alasannya, angka harapan hidup manusia di berbagai negara terus mengalami peningkatan, dari 46 tahun pada tahun 1950 menjadi 68 tahun di 2010.

Laporan tahun 2010 menyebut saat ini ada lebih dari 703 juta penduduk berusia 65 tahun ke atas di dunia.

Baca Juga: Studi: Vaksin Covid-19 Tetap Efektif Meski Digunakan Pasien Lanjut Usia

Untuk itu, penting bagi setiap negara memiliki peraturan, undang-undang, hingga fasilitas yang memadai bagi para lansia.

Asia menjadi benua dengan populasi terbanyak, yakni 261 juta jiwa. Sementara Eropa dan Amerika Utara sama-sama memiliki lebih dari 200 juta jiwa lansia.

Sementara itu, PBB memprediksi jumlah lansia meningkat hingga lebih dari dua kali lipat dalam 30 tahun ke depan, menjadi lebih dari 1,5 miliar.

Dalam peringatan Hari Lansia Internasional kali ini, Sekjen PBB Antonio Guterres menggaris bawahi pentingnya melindungi lansia dari risiko Covid-19.

"Tahun ini kita memperingati 30 tahun Hari Lansia Internasional dengan memperhatikan dampak pandemi Covid-19 pada populasi lansia," tutur Guterres.

Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan Tren, Grup Model Nenek-Nenek Viral di TikTok

Ia menyebut dampak Covid-19 pada lansia bukan sekadar risiko penyakit dan kematian, namun juga hak asasi hingga kesejahteraan.

Jaga Kesehatan Lansia, Cegah Covid-19

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri, Dr. dr. Purwita Wijaya Laksmi, Sp.PD-KGer memberikan implementasi 5 Cukup sebagai kunci utama lansia tetap sehat selama pandemi Covid-19.

1. Cukup asupan gizi

Asupan minum harian juga perlu diperhatikan oleh keluarga karena terdapat penurunan persepsi rasa haus pada lansia.

Lansia menjadi kurang minum karena merasa tidak haus.

Oleh karena itu, keluarga perlu memberikan pengertian agar lansia tetap minum meskipun tidak merasa haus dan menjelaskan jumlah air minum sesuai kebutuhan harian.

"Sekitar 30 mililiter per kilogram berat badan per hari pada lansia yang secara medis tidak perlu melakukan pembatasan asupan cairan akibat penyakit ginjal atau jantung atau penyakit dengan kecenderungan kelebihan cairan lainnya," jelasnya.

2. Cukup aktivitas fisik

Meski tidak dapat leluasa beraktivitas di luar rumah, tetap lakukan latihan jasmani secara rutin di rumah.

Latihan jasmani juga dapat dilakukan bersama-sama dengan teman sesama kelompok olahraga atau kelompok senam seminat secara virtual.

3. Cukup tidur

Upayakan lansia dapat cukup beristirahat, serta mencapai kualitas dan kuantitas tidur yang cukup, yaitu sekitar 6 hingga 8 jam sehari atau lebih.

4. Cukup persediaan

Pastikan ketersediaan obat-obatan rutin dan barang kebutuhan sehari-hari di rumah.

Pembelian dapat dibantu oleh keluarga atau pelaku rawat atau dipesan secara online.

5. Cukup perhatian

Perhatian dari lingkungan sekitar terutama keluarga sangat dibutuhkan oleh lansia.

Keluarga merupakan sumber penting kasih sayang, motivasi atau semangat, bantuan, dan interaksi sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI