Suara.com - India masih menjadi negara dengan pertambahan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Update Covid-19 menunjukkan bahwa negara itu mengalami penambahan sebanyak 86.748 kasus dalam satu hari pada Rabu (30/9), membuat total infeksinya menjadi 6,3 juta orang.
India menyumbang hampir seperempat infeksi harian di dunia. Dikutip dari situs worldometers, penambahan infeksi virus corona dalam satu hari kemarin mencapai 313.090 orang, tersebar di beberapa negara. Sehingga total kasus Covid-19 hingga kini tercatat 34,1 juta orang.
Angka kematian harian di India juga terbanyak selama dua bulan terakhir, dengan rata-rata di atas seribu jiwa. Kendati begitu, total kematian akibat infeksi virus corona masih di bawah Brasil (143.962 jiwa) dan Amerika Serikat (211.738 jiwa).
Sedangkan total kematian pasien Covid-19 di India sebanyak 98.708 jiwa. Lebih dari 5,2 juta orang telah dinyatakan sembuh, sehingga kasus aktif yang masih tercatat saat ini sebanyak 941.552 orang.
Baca Juga: Ratusan Wanita di India Membelah Bukit untuk Membuat Saluran Air ke Desanya
Walau begitu penularan masih tinggi, Kementerian Dalam Negeri India berencana memberikan izin dibuka kembali sekolah, bioskop, dan kolam renang. Padahal para ahli memperingatkan bahwa negara berpenduduk 1,3 miliar itu telah menjadi negara yang berada di jalur paling terinfeksi.
Namun pemerintah secara bertahap ingin memulai kembali kegiatan untuk menyelamatkan ekonomi yang terpukul parah akibat penguncian wilayah selama beberapa bulan kemarin.
Kelas untuk siswa berusia 14 hingga 17 tahun diizinkan untuk kembali ke sekolah di beberapa negara bagian sejak minggu lalu.
"Untuk pembukaan kembali sekolah dan lembaga pembinaan, pemerintah (negara bagian dan teritori) telah diberi keleluasaan untuk mengambil keputusan setelah 15 Oktober secara bertahap," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Channel News Asia.
Meski demikian, Kementerian menyarankan agar pembelajaran online tetap harus didorong dan siswa tidak dapat dipaksa untuk menghadiri kelas. Institusi pendidikan tinggi tetap tutup, walaupun beberapa mahasiswa pascasarjana dan penelitian di program sains dan teknologi dapat kembali ke laboratorium.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Bantuan Tes Cepat dari WHO untuk Negara Miskin
Bioskop akan diizinkan dibuka kembali dengan kapasitas 50 persen, sedangkan kolam renang dapat digunakan untuk pelatihan olahraga. Sedangkan penerbangan komersial internasional tetap ditangguhkan meskipun layanan terbatas.
Berbeda dengan langkah yang diambil Pemerintah Madrid, Spanyol, yang melarang warganya meninggalkan kota kecuali dalam perjalanan penting. Perbatasan kota juga akan ditutup untuk orang luar berkunjung yang tidak perlu. Sembilan kota lain di wilayah metropolitan Spanyol juga akan terpengaruh.
"Kesehatan Madrid adalah kesehatan Spanyol. Madrid istimewa," kata Menteri Kesehatan Salvador Illa mengatakan pada konferensi pers untuk mengumumkan peraturan baru, Rabu (30/9).
Orang akan diizinkan melintasi batas kota untuk pergi bekerja atau sekolah, mengunjungi dokter atau berbelanja, tetapi harus tetap berada di dalam kota untuk kegiatan rekreasi. Tindakan lain termasuk penutupan bar dan restoran pada pukul 11 malam, dari jam malam sebelumnya pukul 1 pagi. Serta penutupan taman umum dan taman bermain. Pertemuan sosial akan dibatasi hingga enam orang.
Wilayah Madrid menyumbang lebih dari sepertiga dari 133.604 kasus yang aa di Spanyol selama dua minggu terakhir. Madrid memiliki 735 kasus per 100.000 orang, salah satu yang tertinggi dari semua wilayah di Eropa dan dua kali lipat angka nasional.